Panas Bumi Jadi Kunci Transisi Energi Bersih, PGE dan Zorlu Enerji Jalin Kerja Sama Strategis

PGE dan Zorlu Enerji
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi. (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk/Instagram)
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan perusahaan energi asal Turki, Zorlu Enerji Elektrik Uretim AS.

Penandatanganan perjanjian ini berlangsung di Ankara, Turki, pada 11 April 2025, dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, serta Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki, Ibrahim Yumakli.

Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mempererat hubungan kedua negara dalam sektor energi terbarukan, khususnya panas bumi.

Baca Juga:Samsung dan Vietnam Terancam Kehilangan Banyak Jika Tarif Trump Diterapkan, Ini Dampaknya!Tim Perdagangan Trump Mengejar 90 Kesepakatan dalam 90 Hari, Tantangan Besar dalam Diplomasi Ekonomi

Panas bumi telah lama diakui sebagai sumber energi terbarukan yang sangat potensial, karena keberadaannya yang tidak tergantung pada kondisi cuaca, seperti angin atau matahari.

Indonesia, dengan cadangan panas bumi mencapai 24 gigawatt (GW), yang mencakup sekitar 40 persen dari potensi panas bumi global, memiliki posisi strategis dalam mendorong transisi energi bersih secara global.

Dengan pengembangan yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam sektor ini, baik untuk kebutuhan domestik maupun pasar internasional.

Kesepakatan yang dicapai oleh PGE dan Zorlu Enerji bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah Izin Panas Bumi milik Zorlu Enerji di Turki.

Melalui kerja sama ini, kedua negara berkomitmen untuk mempercepat transisi energi bersih dan meningkatkan ketahanan energi melalui pemanfaatan geothermal.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyatakan, perjanjian ini akan membuka peluang untuk transfer teknologi yang lebih cepat, membangun rantai pasok industri panas bumi yang lebih kokoh di Indonesia, serta menarik investasi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.

Menurut dia, panas bumi adalah kunci untuk menciptakan sistem energi yang lebih berdaulat, stabil, dan berkelanjutan.

Baca Juga:Trump Bebaskan Tarif Impor Ponsel, Komputer, dan Elektronik Lainnya dari China, Apa Dampaknya?Tak Gentar Digugat Kylian Mbappe, PSG Siap Tempuh Jalur Hukum, Jalan Damai Juga Oke

”Kerja sama ini diharapkan akan membuka peluang untuk mempercepat transfer teknologi, membangun rantai pasok industri panas bumi yang kokoh di dalam negeri, serta dapat menjadi daya tarik investasi pengembangan energi baru dan terbarukan, khususnya bagi Indonesia,” ungkap Julfi dalam siaran persnya, Jumat, 11 April 2025.

Kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation) yang ditandatangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki, pada kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia pada Februari 2025.

0 Komentar