SAN FRANCISCO, RADARTASIK.ID – Sekelompok mantan karyawan OpenAI mengajukan dokumen hukum, pada 11 April 2025, yang mendukung gugatan Elon Musk terkait restrukturisasi OpenAI.
Gugatan ini bertujuan untuk mempertahankan status non-profit perusahaan, yang telah menjadi pusat perselisihan terkait masa depan OpenAI.
Menurut laporan Reuters, dalam perkembangan terbaru, Musk menyatakan, perubahan struktur yang diusulkan, yang memberikan lebih banyak kontrol kepada investor, berpotensi merusak misi awal OpenAI, yaitu mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk kepentingan umat manusia, bukan untuk keuntungan perusahaan.
Baca Juga:Perubahan Besar PT Duta Intidaya, Menambah Bisnis Periklanan dan Produk Baru untuk Meningkatkan PendapatanIndika Energy Tbk Menatap Masa Depan dengan Komitmen Net Zero Emission 2050
Tahun lalu, Musk, yang juga merupakan CEO Tesla, mengajukan gugatan terhadap OpenAI dan CEO-nya, Sam Altman, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah menyimpang dari misi pendiriannya.
Musk menekankan, OpenAI harus tetap berfokus pada kemanusiaan, dan bukan hanya mengejar keuntungan bisnis.
Meskipun demikian, OpenAI dan Altman membantah tuduhan tersebut dan tetap berpegang pada argumen mereka bahwa perusahaan harus beradaptasi dengan kondisi pasar dan kebutuhan pendanaan.
Dalam dokumen hukum yang diajukan di pengadilan federal, mantan karyawan OpenAI yang terlibat dalam gugatan ini menyatakan, mencabut peran pengendalian organisasi non-profit akan secara fundamental melanggar misi pendirian OpenAI.
Mereka berpendapat bahwa hilangnya pengawasan atas entitas pengembangan AI yang berorientasi laba akan mengancam integritas misi perusahaan tersebut.
Para mantan karyawan ini, yang sebelumnya memegang peran teknis dan kepemimpinan di OpenAI, juga menekankan pentingnya struktur non-profit dalam membantu perusahaan menjalankan strateginya, serta peran vitalnya dalam merekrut karyawan yang terinspirasi oleh misi organisasi.
Di sisi lain, OpenAI berargumen bahwa untuk dapat menarik dana dari investor, perusahaan perlu menghapus peran pengendalian yang dimiliki oleh organisasi non-profit.
Baca Juga:Resmi, Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk Akan Terdaftar di BEI, Apa Artinya Bagi Masa Depan Bisnis Kopi?Komitmen Keberlanjutan PT Superior Prima Sukses Tbk, Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Energi Terbarukan
Perusahaan menyatakan, meskipun kontrol pengendalian beralih, organisasi non-profit akan tetap mempertahankan saham yang akan semakin bernilai seiring dengan pertumbuhan OpenAI.
Hal ini, menurut perusahaan, akan memberikan sumber daya yang lebih dalam untuk mendukung pelaksanaan misi jangka panjang OpenAI.
Meskipun ada perbedaan pendapat yang tajam mengenai perubahan ini, OpenAI menegaskan bahwa transisi struktur yang direncanakan tidak akan mempengaruhi misinya.