Alphabet dan Nvidia Berinvestasi di Startup AI yang Didirikan oleh Pendiri OpenAI

Alphabet dan Nvidia
Ilustrasi kantor Google. (DALL-E)
0 Komentar

SAN FRANCISCO, RADARTASIK.ID – Alphabet dan Nvidia baru-baru ini bergabung dengan sejumlah investor modal ventura terkemuka untuk memberikan dukungan pada Safe Superintelligence (SSI), sebuah startup yang didirikan oleh Ilya Sutskever, mantan kepala ilmuwan OpenAI.

SSI telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dan dengan cepat menjadi salah satu startup kecerdasan buatan (AI) yang paling bernilai, hanya dalam beberapa bulan setelah didirikan.

Pendanaan yang diterima SSI ini menunjukkan semakin besarnya minat dari penyedia teknologi besar serta penyedia infrastruktur untuk berinvestasi secara strategis pada startup yang tengah mengembangkan teknologi AI canggih.

Baca Juga:Tim Perdagangan Trump Mengejar 90 Kesepakatan dalam 90 Hari, Tantangan Besar dalam Diplomasi EkonomiTrump Bebaskan Tarif Impor Ponsel, Komputer, dan Elektronik Lainnya dari China, Apa Dampaknya?

Teknologi ini memerlukan sumber daya komputasi yang sangat besar, dan dalam hal ini, Alphabet telah mengambil langkah penting.

Pada minggu ini, divisi komputasi awan Alphabet mengumumkan sebuah kesepakatan untuk menjual akses ke unit pemrosesan tensor (TPU)—chip AI buatan internalnya—kepada SSI.

Menurut informasi yang diperoleh, SSI baru-baru ini dihargai sekitar $32 miliar dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Greenoaks.

Startup ini semakin mendapatkan perhatian berkat reputasi Sutskever yang luar biasa dalam meramalkan tren besar selanjutnya di dunia AI.

Seperti banyak perusahaan serupa, SSI juga menghadapi permintaan yang sangat besar untuk chip, yang merupakan komponen kunci dalam pengembangan model AI.

Namun, persyaratan rinci mengenai investasi Alphabet dan Nvidia di SSI masih belum diketahui, karena para juru bicara dari ketiga perusahaan tersebut menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai hal ini.

Langkah Alphabet yang melibatkan kedua divisi korporat dan cloud mereka, bersama dengan laboratorium AI terkemuka seperti SSI dan Anthropic, menggambarkan bagaimana strategi perangkat keras AI perusahaan ini berkembang.

Baca Juga:Tak Gentar Digugat Kylian Mbappe, PSG Siap Tempuh Jalur Hukum, Jalan Damai Juga OkeDipercaya Real Madrid Tapi Belum Membuktikan Diri, Apa yang Terjadi dengan Camavinga?

Google, yang pada awalnya hanya menggunakan TPU untuk kebutuhan internal, kini melibatkan chip tersebut dalam penjualan eksternal untuk mendukung penelitian AI perbatasan, seperti yang diungkapkan oleh Darren Mowry, direktur pelaksana yang menangani kemitraan Google dengan startup.

Pada saat yang sama, pengembang AI umumnya lebih memilih GPU Nvidia, yang telah mendominasi lebih dari 80 persen pasar chip AI.

0 Komentar