RADARTASIK.ID – Francesco Totti, legenda AS Roma, mengenang salah satu malam tergelap dalam sejarah klub ibu kota: kekalahan 7-1 dari Manchester United di Liga Champions 2007.
Pada tanggal 10 April 18 tahun yang lalu, dalam sebuah wawancara, mantan kapten Giallorossi itu menyebut laga tersebut sebagai malam paling maksimal sepanjang kariernya.
Pertandingan leg kedua perempat final yang digelar di Old Trafford pada 10 April 2007 sejatinya diawali dengan harapan besar dari Roma.
Baca Juga:Luciano Moggi Sarankan AC Milan Rekrut Igli Tare: "Ia Pernah Selamatkan Lazio yang Sekarat"Marotta Yakin Inter Bisa Juara Liga Champions, Kesal Lihat Paratici ke AC Milan
Mereka datang ke Inggris membawa modal kemenangan 2-1 di leg pertama di Olimpico. Namun semuanya berubah menjadi mimpi buruk begitu peluit pertama dibunyikan.
Manchester United tampil luar biasa di bawah Arahan Sir Alex Ferguson. Dalam waktu 19 menit, mereka sudah unggul 3-0 lewat gol-gol dari Michael Carrick, Alan Smith, dan Wayne Rooney.
Cristiano Ronaldo menambah dua gol lagi sebelum Evra menutup pesta dengan gol ketujuh.
Disis lain, Totti dan rekan-rekannya tampak tak mampu memberikan perlawanan berarti dan Roma hanya bisa membalas sekali melalui tendangan voli indah Daniele De Rossi.
“Ini adalah malam paling larut dalam karier saya,” kata Totti dikutip dari Tuttomercatoweb usai pertandingan.
“Saya belum pernah kebobolan tujuh gol di Liga Champions. Di Manchester, semuanya berjalan baik untuk mereka. Setiap tembakan menjadi gol,” sesalnya.
“Kami mencoba bangkit, tapi dalam situasi seperti itu sangat sulit. Kami benar-benar kehilangan arah,” lanjutnya.
Baca Juga:Mantan Pemain Juventus Next Gen Diincar Real MadridArrigo Sacchi Yakin Inter Bisa Raih Treble Winners: Mereka Punya Peluang Kalahkan Milan di Coppa Italia
Totti menyesalkan bahwa semua keyakinan yang dibawanya dari Roma seolah terhenti dalam hitungan menit.
“Kami datang dengan kepercayaan diri yang tinggi. Saya ingin memainkan pertandingan ini lagi, karena saya yakin hasilnya tidak akan seburuk itu jika kami bisa mengulanginya,” tegasnya.
Laga tersebut juga diwarnai oleh pengakuan Cristiano Ronaldo, yang belakangan mengungkapkan bahwa seorang pemain Roma mengancamnya agar ia berhenti menggiring bola.
“Ada yang meminta saya pindah ke sisi lapangan lain, bahkan ada yang mengancam akan menyakiti saya. Tapi saya tetap bermain seperti biasa,” kata Ronaldo.
Nama Christian Panucci sempat disebut sebagai sosok yang dimaksud, meski belum pernah ada konfirmasi resmi.