PARIS, RADARTASIK.ID – Ketegangan antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Kylian Mbappe kian memanas setelah klub menanggapi dengan keras langkah hukum yang tengah disiapkan oleh kubu sang pemain.
Pada sebuah konferensi pers yang digelar di pusat kota Paris, tim hukum Mbappe menyampaikan rencana mereka untuk menggugat PSG atas penolakan pembayaran senilai 55 juta euro (sekitar Rp 1 triliun) yang merupakan bagian dari kontrak terakhir pemain bintang tersebut.
Menanggapi gugatan Kylian Mbappe tersebut, PSG menunjukkan sikap tegas.
Mereka mengaku tidak memahami alasan di balik keputusan pihak Mbappe yang hingga kini belum membawa perkara tersebut ke pengadilan tenaga kerja yang berwenang di Prancis, yaitu Conseil des Prud’hommes.
Baca Juga:Desire Doue Dibanderol Rp 5 Triliun, PSG Tantang Klub Premier LeagueManchester City Siap Rekrut Bintang Tottenham, Apakah Destiny Udogie Akan Jadi Pahlawan Baru?
Menurut klub, inilah satu-satunya lembaga yang kompeten untuk menangani perselisihan ketenagakerjaan seperti yang sedang berlangsung.
PSG juga mempertanyakan logika dari argumen yang disampaikan oleh kuasa hukum Mbappe, yang menyebutkan bahwa butuh waktu lebih dari setahun untuk mengajukan gugatan karena status Mbappe dianggap berbeda dari karyawan pada umumnya.
Bagi PSG, klaim tersebut tidak dapat diterima.
Klub menganggap bahwa Mbappe, meski merupakan bintang lapangan, tetap merupakan seorang karyawan yang terikat dengan kewajiban profesional sebagaimana pegawai lainnya.
Ia pun, menurut PSG, tetap harus mematuhi komitmen yang telah ia buat baik secara publik maupun pribadi dengan klub—terlepas dari berbagai fasilitas luar biasa yang telah dinikmatinya selama tujuh tahun di ibu kota Prancis.
”Pada dasarnya, ini adalah masalah iktikad baik, kejujuran, dan loyalitas, serta penghormatan terhadap nilai-nilai, institusi Paris, dan para pendukungnya,” ungkap pernyataan resmi klub seperti dikutip Marca, Kamis, 10 April 2025.
Tak Gentar Digugat Kylian Mbappe
Pihak klub menyatakan kesiapannya untuk membawa semua bukti, fakta, dan kesaksian ke hadapan pengadilan yang sesuai, apabila Mbappe akhirnya memutuskan untuk melanjutkan sengketa ini secara resmi.
Mereka juga mengungkapkan bahwa proses hukum yang diumumkan oleh pihak pemain sejauh ini hanya memperlambat penyelesaian konflik, padahal PSG telah lama mendorong adanya kesepakatan atau perjanjian yang lebih formal.