MADRID, RADARTASIK.ID – Kisruh antara Kylian Mbappe dan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), kini memasuki babak baru yang lebih serius.
Penyerang Real Madrid itu, melalui tim hukumnya yang dipimpin oleh pengacara Delphine Verheyden, telah menyatakan siap membawa masalah ini ke ranah hukum setelah upaya penyelesaian damai tak kunjung membuahkan hasil.
Dalam sebuah konferensi pers di pusat kota Paris, Verheyden mengungkapkan, PSG belum membayar tunggakan sebesar 55 juta euro (sekitar Rp 1 triliun) yang seharusnya diterima Mbappe dari kontrak terakhirnya bersama klub ibu kota Prancis tersebut.
Baca Juga:Desire Doue Dibanderol Rp 5 Triliun, PSG Tantang Klub Premier LeagueManchester City Siap Rekrut Bintang Tottenham, Apakah Destiny Udogie Akan Jadi Pahlawan Baru?
Alasan Mbappe Gugat PSG
Menurut Verheyden, pihaknya telah bersabar selama satu tahun penuh demi mencari jalan keluar damai atas persoalan ini.
Namun, karena tidak ada perkembangan berarti, tim hukum Mbappe kini memutuskan untuk mengambil langkah agresif.
”Selama ini kami dan pemain memilih untuk bersikap sangat tertutup terkait hal ini, namun harus diakui bahwa Kylian belum menerima 55 juta euro yang seharusnya dibayarkan,” ungkap Verheyden seperti dikutip Marca, Kamis, 10 April 2025.
”Kami telah memutuskan untuk menyerang balik,” tambahnya menegaskan.
Mereka membentuk tim ahli dari berbagai cabang hukum—termasuk perdata, ketenagakerjaan, mediasi, dan pidana—untuk memastikan hak kliennya dipenuhi.
Ia juga menegaskan bahwa perkara ini sudah melampaui ranah olahraga, sehingga perlu penanganan yang lebih menyeluruh.
Lebih lanjut, Verheyden menyebutkan bahwa PSG telah dua kali mengabaikan prinsip-prinsip hukum dan keadilan dalam dunia olahraga.
Oleh sebab itu, tim hukum Mbappe telah menempuh empat jalur hukum, termasuk melaporkan kasus ini ke Menteri Olahraga Prancis serta meminta Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) untuk melibatkan UEFA dalam penyelesaian sengketa.
Baca Juga:Tottenham Siap Bongkar Kas untuk Rekrut Bek Kiri Crystal Palace dengan Harga Rp 1 TriliunTarif Trump Ditangguhkan, Pasar Saham Eropa Melejit 5,9 Persen
Tim hukum meyakini bahwa pelanggaran ini bisa berdampak serius, bahkan sampai mengancam partisipasi PSG di Liga Champions musim depan.
Di sisi lain, Mbappe hingga saat ini belum mengajukan gugatan ke pengadilan tenaga kerja Prancis, atau pun tuntutan atas perendahan martabat dan pemerasan.
Namun, langkah tersebut dipastikan akan diambil bila proses di jalur olahraga menemui jalan buntu.