RADARTASIK.ID – Mantan manajer legendaris Juventus, Luciano Moggi, mengaku heran dengan keputusan AC Milan yang mendepak Paolo Maldini dari jajaran manajemen.
Ia menyebut keputusan itu sebagai kesalahan besar yang mencerminkan lemahnya struktur kepemimpinan Rossoneri.
“Dulu ada Maldini, anehnya, dia justru disingkirkan,” ujar Moggi dalam wawancara bersama Libero, dikutip dari Tuttomercatoweb.
Baca Juga:Lazio vs AS Roma: Derby della Capitale Terakhir Claudio RanieriLa Gazzeta: Inter Serius Datangkan Jonathan David dan Perpanjang Kontrak Pio Esposito hingga 2030
Menurut Moggi, masalah utama Milan musim ini bukan di lapangan, melainkan di balik meja.
Ia menilai kepergian Maldini yang menjadi arsitek kebangkitan Milan dalam beberapa musim terakhir menjadi titik balik kemunduran klub.
Moggi secara khusus menyoroti peran CEO Giorgio Furlani, yang dianggapnya lebih paham manajemen finansial ketimbang urusan sepak bola.
“Klub sebesar Milan tidak bisa diatur seperti perusahaan biasa. Mereka butuh manajer hebat, bukan anak yang perlu dibimbing,” tegasnya.
Sebagai solusi, Moggi menyarankan nama Igli Tare, eks direktur olahraga Lazio.
“Tare telah membuktikan diri membawa Lazio dari titik nadir kembali bersaing di level atas. Ia tahu cara menggabungkan hasil olahraga dan stabilitas finansial,” tambahnya.
Dampak Nyata Kepergian Maldini
Dampak pemecatan Maldini mulai terasa musim ini. Ketidakpastian manajemen dan performa inkonsisten di lapangan membuat banyak pihak menilai Milan tengah kembali ke “tahun nol”.
Baca Juga:Daftar Pemain AC Milan, Juventus, dan AS Roma yang Diselidiki karena Dugaan Judi OnlineTotti Akui Kekalahan 7-1 AS Roma dari Manchester United Sebagai Malam Paling Menyedihkan dalam Kariernya
Fabio Capello, legenda Milan, bahkan menyebut pemecatan Maldini sebagai “perjudian besar”.
“Maldini dan Massara menjalankan tugas mereka dengan baik. Sekarang pertanyaannya: ke mana Milan akan melangkah?” ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport usai kepergian Maldini.
CEO Milan, Giorgio Furlani, sempat membantah narasi tanpa Maldini Milan kembali ke “tahun nol”, melainkan kelanjutan dari proyek jangka panjang yang sudah dimulai sejak lima tahun terakhir.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda karena Milan diprediksi kehilangan pemasukan besar setalah gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Hal ini bisa memaksa klub menjual pemain bintang seperti Rafael Leão, Theo Hernández, atau Mike Maignan demi menjaga neraca keuangan tetap sehat.
Sementara itu, proyek stadion baru pun belum menemui kejelasan, meski ada wacana kerja sama dengan Inter.