Tarif Trump Ditangguhkan, Pasar Saham Eropa Melejit 5,9 Persen

pasar saham eropa
Ilustrasi gambar para investor tengah memantau pergerakan harga saham. (DALL-E)
0 Komentar

WASHINGTON, RADARTASIK.ID – Pada Kamis, 10 April 2025, pasar saham Eropa menunjukkan lonjakan signifikan setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penangguhan sementara selama 90 hari atas tarif timbal balik untuk sebagian besar mitra dagang utama AS.

Langkah ini mengakhiri kekhawatiran yang telah melanda pasar selama beberapa hari sebelumnya, yang menyaksikan penurunan tajam akibat ketidakpastian tarif.

Indeks pan-Eropa STOXX 600 melonjak sebesar 5,9 persen pada pukul 07.52 GMT (14.52 WIB), setelah sebelumnya terjatuh 12,5 persen sejak tarif diberlakukan pada 2 April.

Baca Juga:Analisis Kenaikan Harga Konsumen AS pada Maret 2025 dan Dampak Kebijakan Tarif Presiden TrumpAS Fokus Perang Dagang Lawan China, Tarif Trump Ditangguhkan, Pasar Saham Melejit

Indeks acuan Jerman, yang sangat dipengaruhi oleh perdagangan internasional, yaitu DAX, juga mengalami kenaikan sebesar 6,7 persen.

Penangguhan ini diumumkan kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut diberlakukan, memberikan harapan bagi pasar yang sebelumnya terpuruk akibat ketegangan tarif yang semakin meningkat.

Meskipun demikian, Gedung Putih tetap mempertahankan tarif 10 persen untuk hampir semua impor dari negara lain.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyambut positif langkah tersebut setelah Uni Eropa menyatakan akan memberlakukan tarif sebesar 25 persen pada berbagai produk impor dari AS sebagai langkah pembalasan.

Penangguhan tarif Trump ini memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk melakukan negosiasi, mencari solusi, atau, dalam skenario terburuk, merestrukturisasi bisnis mereka guna mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif tersebut.

Analis pasar senior di Swissquote Bank, Ipek Ozkardeskaya, menyebut langkah ini sebagai kabar baik yang memberikan waktu bagi semua pihak untuk mencari jalan keluar.

”Penangguhan tarif selama 90 hari ini memberikan waktu bagi semua pihak untuk bernegosiasi, mencari solusi, atau dalam skenario terburuk, merestrukturisasi bisnis mereka dan bersiap untuk mengurangi dampaknya,” ungkap Ozkardeskaya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga:Bakal Gantikan Salah? Takefusa Kubo Masuk Radar Liverpool, Atletico Madrid Siap Bersaing, MU Pernah MengintipMemanas! Andre Onana dan Nemanja Matic Saling Sindir Jelang Pertarungan Manchester United vs Lyon

Menurutnya, meskipun keputusan Trump ini menunjukkan kelonggaran, hal ini juga menggambarkan bahwa Trump tidak dapat terus-menerus menekan mitra dagangnya tanpa henti.

Sementara itu, Trump meningkatkan tekanan pada China dengan menaikkan tarif atas impor dari negara tersebut menjadi 125 persen, meningkat dari tarif 104 persen yang sebelumnya diberlakukan.

Kenaikan ini merupakan balasan terhadap pengumuman China yang akan mengenakan tarif 84 persen pada barang-barang AS mulai 10 April.

0 Komentar