WASHINGTON, RADARTASIK.ID – Pada Kamis, 10 April 2025, keputusan mengejutkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menangguhkan tarif tinggi yang baru saja diberlakukan pada sejumlah negara membawa dampak besar bagi pasar saham global.
Meskipun demikian, Trump justru meningkatkan ketegangan dalam perang dagang lawan China, memfokuskan kebijakannya pada negara tersebut.
Langkah Trump ini terjadi setelah kebijakan tarif baru yang diberlakukan hanya beberapa jam sebelumnya, yang menyebabkan gelombang volatilitas di pasar keuangan.
Baca Juga:Bakal Gantikan Salah? Takefusa Kubo Masuk Radar Liverpool, Atletico Madrid Siap Bersaing, MU Pernah MengintipMemanas! Andre Onana dan Nemanja Matic Saling Sindir Jelang Pertarungan Manchester United vs Lyon
Volatilitas yang terjadi menghapus triliunan dolar dari pasar saham global dan menyebabkan lonjakan tajam pada imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Menurut Trump, ketegangan ini terjadi karena pasar keuangan mengalami kecemasan berlebihan, seperti yang sering dialami oleh para atlet sebelum bertanding.
”Saya pikir orang-orang agak melampaui batas, mereka menjadi gugup,” ungkap Trump kepada wartawan setelah pengumuman tersebut seperti dikutip Reuters.
Dampak dari keputusan Trump menangguhkan tarif untuk sebagian negara sangat terasa di pasar saham.
Indeks saham AS, seperti S&P 500, mengalami lonjakan sebesar 9,5 persen pada Kamis, sementara di Asia, indeks Nikkei Jepang turut melonjak sekitar 8 persen.
Namun, meskipun ada lonjakan ini, banyak yang memperkirakan bahwa reli ini mungkin hanya bersifat sementara, mengingat masa depan saham AS yang mulai diperdagangkan lebih rendah.
Selain itu, harga minyak juga mengalami penurunan sekitar 1 persen, memperpanjang tekanan yang dipicu oleh ketidakpastian yang ada di pasar global.
Baca Juga:Karier Sancho di Chelsea Tamat? The Blues Pilih Bayar Denda ke MU Ketimbang BeliIlkay Gundogan ke Galatasaray? Klub Masa Kecil Siap Jemput Sang Legenda Man City
Pendekatan Tidak Konsisten Trump Menghadapi Perang Dagang
Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump secara konsisten mengancam berbagai mitra dagang AS dengan penerapan tarif, hanya untuk mencabut sebagian kebijakan tersebut di menit-menit terakhir.
Pendekatan yang tidak konsisten ini membuat banyak pemimpin dunia bingung dan mengkhawatirkan kelangsungan hubungan perdagangan internasional.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menjelaskan, penangguhan tarif Trump ini sebenarnya sudah direncanakan sejak awal untuk membawa negara-negara mitra dagang ke meja perundingan.
Namun, Trump mengakui, kekhawatiran yang muncul di pasar setelah pengumuman 2 April lalu berperan dalam memengaruhi keputusannya untuk menangguhkan kebijakan tersebut.