Meskipun Uni Eropa juga memberlakukan tarif balasan, blok perdagangan tersebut tidak disebutkan dalam pernyataan Trump.
Proyeksi Inflasi dan Kebijakan Federal Reserve
Ekonom Paul Ashworth dari Capital Economics menyampaikan, berdasarkan respons pasar yang terjadi, Trump kemungkinan besar akan terus memperpanjang penangguhan tarif, yang pada akhirnya akan tampak seperti tarif 10 persen yang dia kampanyekan sebelumnya.
Ia memperkirakan bahwa inflasi di AS akan mencapai puncaknya sekitar 4 persen.
Baca Juga:AS Fokus Perang Dagang Lawan China, Tarif Trump Ditangguhkan, Pasar Saham MelejitBakal Gantikan Salah? Takefusa Kubo Masuk Radar Liverpool, Atletico Madrid Siap Bersaing, MU Pernah Mengintip
Notulen dari pertemuan Bank Sentral AS (Federal Reserve) pada bulan Maret menunjukkan, hampir seluruh pembuat kebijakan sepakat bahwa ekonomi AS menghadapi risiko inflasi yang lebih tinggi, meskipun pada saat yang sama ada kekhawatiran terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Sebagian besar peserta dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa dampak tarif yang lebih tinggi kemungkinan akan mendorong inflasi lebih lanjut tahun ini.
Kondisi Pasar Tenaga Kerja dan Inflasi Barang
Para analis ekonomi memperkirakan bahwa inflasi barang akan terus terjadi, namun harga barang yang lebih tinggi tidak diperkirakan akan berdampak pada sektor layanan.
Hal ini disebabkan oleh pasar tenaga kerja yang cenderung melemah, yang membatasi kenaikan upah secara signifikan.
Meskipun demikian, inflasi pada barang-barang diperkirakan dapat mengimbangi deflasi yang diantisipasi dalam sektor layanan.
Dengan memisahkan komponen yang lebih volatile seperti makanan dan energi, CPI inti diperkirakan akan naik sebesar 0,3 persen pada bulan Maret setelah sebelumnya meningkat 0,2 persen pada bulan Februari.
Inflasi inti ini diperkirakan akan naik sekitar 3,0 persen secara tahunan, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan angka 3,1 persen pada Februari.
Baca Juga:Memanas! Andre Onana dan Nemanja Matic Saling Sindir Jelang Pertarungan Manchester United vs LyonKarier Sancho di Chelsea Tamat? The Blues Pilih Bayar Denda ke MU Ketimbang Beli
Ke depannya, pasar keuangan mengharapkan bahwa The Fed (Bank Sentral AS) akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada bulan Juni, setelah sebelumnya menghentikan siklus pelonggaran kebijakan pada Januari untuk memberi waktu bagi pejabat untuk menilai dampak kebijakan tarif Gedung Putih terhadap ekonomi.
Sebagai catatan, suku bunga kebijakan The Fed saat ini berada di kisaran 4,25 persen-4,50 persen.
Melihat proyeksi ini, banyak yang berharap bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar dapat memberikan dorongan bagi perekonomian, meskipun tantangan inflasi yang lebih tinggi masih menjadi perhatian utama.