Perang Dagang Meledak! China dan Uni Eropa Balas Serangan Tarif Trump

China dan Uni Eropa
Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat vs China. (DALL-E)
0 Komentar

Penderitaan di Dalam Negeri AS

Meskipun indeks saham AS sempat naik tipis karena aksi beli saham teknologi yang nilainya turun, kerugian besar tetap tak terelakkan.

Indeks S&P 500 mengalami penurunan terdalam sejak era 1950-an, ketika indeks ini pertama kali diperkenalkan.

Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini dapat membebani rumah tangga Amerika dengan tambahan pengeluaran hingga ribuan dolar per tahun.

Baca Juga:Bukan Cuma Kalah Telak, Real Madrid Juga Kehilangan Dua Bintang Utamanya!Jual Pemain Top! Chelsea Siap Bajak Bintang Real Madrid Seharga Rp 2 Triliun

Jajak pendapat menunjukkan bahwa tiga dari empat warga AS percaya bahwa harga barang akan naik akibat tarif Trump, menimbulkan kekhawatiran politik bagi presiden yang berjanji akan menurunkan biaya hidup.

Sejumlah perusahaan telah mengumumkan rencana kenaikan harga, sementara yang lain masih menunggu dampak tarif terhadap pengiriman yang sedang berlangsung.

Meski begitu, Walmart sebagai importir terbesar barang kontainer di AS menyatakan tetap pada proyeksi penjualan tahunan dan berkomitmen menjaga harga tetap stabil.

Partai Demokrat sendiri tampak kesulitan dalam menyusun strategi respons yang solid terhadap kebijakan ini.

Beberapa tokohnya menilai tarif tersebut kontraproduktif, sementara yang lain menganggap pendekatan Trump terlalu ekstrem.

Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer, misalnya, menyampaikan bahwa tarif seharusnya digunakan secara presisi layaknya pisau bedah.

”Tarif harus digunakan seperti pisau bedah, bukan palu godam,” ungkap Whitmer, seorang gubernur dari negara bagian swing yang dipandang sebagai calon presiden potensial, dalam sebuah acara di Washington, seperti dikutip Reuters. (Sandy AW)

Sumber: Reuters

0 Komentar