Meskipun ia memahami bahwa pendapatan klub penting untuk menggaji para pemain, Matic merasa bahwa ambisi untuk memenangkan trofi tidak lagi menjadi prioritas utama seperti yang ia alami di Chelsea.
Motivasi yang Luntur di Old Trafford
Saat pertama kali bergabung dengan Manchester United, Matic membawa semangat tinggi untuk meraih gelar juara seperti yang ia rasakan di Chelsea.
Namun, seiring berjalannya waktu, motivasi tersebut mulai luntur karena atmosfer di klub tidak mendukung ambisi tersebut.
Baca Juga:Real Madrid Buka Pintu Keluar untuk Vinicius Junior, Incar Mesin Gol dari GalatasarayBukan Cuma Kalah Telak, Real Madrid Juga Kehilangan Dua Bintang Utamanya!
Ia menyadari bahwa mungkin perasaannya ini bersifat subjektif, namun demikianlah realita yang ia rasakan selama mengenakan seragam Setan Merah.
Kini membela Olympique Lyon, Matic bersiap menghadapi Manchester United dalam laga perempat final Liga Eropa pada Jumat, 11 April 2025.
Sepanjang musim ini, ia telah tampil dalam 32 pertandingan untuk klub Prancis tersebut.
Menariknya, menjelang pertandingan penting ini, Matic juga sempat terlibat adu komentar dengan penjaga gawang Manchester United, Andre Onana, yang menambah tensi menjelang duel kedua tim.
Curhatan Nemanja Matic memberikan gambaran menarik tentang dinamika internal dua klub top Inggris dari sudut pandang pemain.
Perbandingan yang ia ungkapkan antara Chelsea yang berorientasi pada kemenangan dan Manchester United yang lebih fokus pada sisi komersial, membuka diskusi tentang nilai dan prioritas dalam dunia sepak bola modern.
Apakah bisnis kini telah mengalahkan semangat kompetisi? Pendapat Matic mungkin hanya satu suara, tetapi cukup untuk menjadi refleksi bagi para penggemar dan pengurus klub di seluruh dunia. (Sandy AW)
Sumber: Sports Mole