Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Garut Akan Direlokasi, Status Tanggap Darurat Dimulai

Pergerakan tanah
Jalan dan beberapa rumah di Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut rusak terdampak pergerakan tanah. (Istimewa)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Sawah Joho, RT 3 RW 3, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut.

Pemkab Garut pun telah menetapkan status tanggap darurat atas kejadian itu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepulloh mengatakan, ada 20 KK yang terdampak.

Sedangkan yang terancam ada ada 35 KK. Total kesuluruan sebanyak 55 KK.

Baca Juga:Puluhan Rumah di Singajaya Garut Terdampak Pergerakan Tanah, Pemkab Akan Tetapkan Status Tanggap DaruratArus Lalu Lintas H+7 Lebaran Mulai Normal, Polres Garut Tetap Siagakan Personel

Ia menyebut tanah tersebut memang sudah tidak boleh digunakan untuk permukiman, sehingga harus ada relokasi.

“Ini memang rusak, harus dipindahkan karena kondisi tanahnya tidak bisa dihuni lagi,” ucapnya, Selasa 8 April 2025.

Otomatis, kata Aah, pihaknya menyiapkan dan mencari lokasi untuk relokasi. Pihaknya mencari tanah yang layak untuk menjadi tempat tinggal bagi mereka yang terdampak dan terancam.

Namun ia menyebut tidak menutup kemungkin ada masyarakat yang ingin melakukan relokasi secara mandiri karena mempunyai tanah di tempat lain.

“Mungkin mereka punya tanah sendiri yang disebut relokasi mandiri,” katanya.

Selain rumah yang terdampak dan terancam, juga ada fasilitasi umum seperti jalan yang rusak sehingga memutus akses jalan desa di wilayah tersebut.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Pemkab Garut mulai memberlakukan status tanggap darurat.

“Itu yang menjadi prioritas kami, sehingga mulai hari hari tanggal 8 sampai 21 (April) kita tanggap darurat,” lanjutnya.

Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan Lokasinya4 Wisatawan Terseret Ombak di Garut saat Selamatkan yang Nyaris Tenggelam, 1 Orang Hilang

Ia menyebut untuk sementara warga terdampak mengungsi ke rumah saudaranya. Juga mengungsi di tenda yang sudah disiapkan Dinas Sosial Kabupaten Garut.

Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan masyarakat terdampak.

“Laporan dari kadinsos itu ada 20 orang mau tinggal di tenda pengungsi makannya kita mendirikan dapur umum melalui Dinsos,” pungkasnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar