Tarif Trump Guncang Pasar Global, Saham AS Berfluktuasi setelah Isu Penangguhan

Tarif Trump Guncang Pasar Global
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berfoto bersama jajarannya baru-baru ini. (Donald Trump/Instagram)
0 Komentar

”Mereka khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya—resesi di dalam negeri dan kemudian secara global, yang bisa berujung pada depresi,” terang Pavlik.

Tanggapan Trump dan Kritik terhadap China

Presiden Trump menunjukkan bahwa dia tidak berniat untuk melonggarkan kebijakan tarifnya, meskipun pasar saham dunia telah tergerus triliunan dolar akibat pengumuman tarif tersebut.

Trump tetap mengkritik China yang memberikan respons balik dengan tarif balasan dan mengulangi seruannya agar Federal Reserve AS menurunkan suku bunga.

Baca Juga:Prediksi Arsenal vs Real Madrid di Liga Champions 2025: The Gunners Ingin Meniru Jejak Tim WanitaNewcastle Incar Harvey Elliott, Liverpool Siap Melepasnya dengan Harga Tinggi

Ia bahkan menegaskan melalui media sosial bahwa AS memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang seharusnya sudah dilakukan bertahun-tahun lalu.

”Jangan lemah! Jangan bodoh!” tulis Trump di media sosial seperti dikutip Reuters.

Meskipun ada pernyataan bahwa resesi global adalah sebuah kemungkinan, penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menyebutkan bahwa pembicaraan tentang resesi adalah ”konyol”.

Kevin Hassett menambahkan, Trump tetap berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan tarif yang diyakininya efektif, meskipun dia juga akan terbuka terhadap tawaran kesepakatan yang menguntungkan bagi manufaktur dan petani AS.

”Dia menggandakan sesuatu yang dia tahu berhasil, dan dia akan terus melakukannya,” kata Hassett di Fox News.

”Tapi dia juga akan mendengarkan mitra dagang kami, dan jika mereka datang kepada kami dengan kesepakatan yang sangat bagus yang menguntungkan manufaktur Amerika dan petani Amerika, saya yakin dia akan mendengarkan,” ungkap Hassett.

Reaksi Dunia terhadap Kebijakan Tarif Trump

Kebijakan tarif Trump telah memicu kecaman dari banyak pemimpin dunia dan menyebabkan China, sebagai ekonomi terbesar kedua, untuk merespons dengan tarif balasan.

China bahkan menyebut tindakan Trump sebagai ”perundungan ekonomi”.

Baca Juga:Morgan Rogers, Kandidat Kuat Pengganti Kevin De Bruyne yang Diincar Serius oleh Manchester CityBTC Milik Satoshi Nakamoto Bisa Terancam Jika Proposal Penggunaan Hard Fork untuk Lindungi Bitcoin Disetujui

Menyusul jatuhnya saham di China daratan dan Hong Kong, dana kedaulatan China turun tangan untuk mencoba menstabilkan pasar.

Saham di Taiwan turun hampir 10 persen pada hari Senin, mencatatkan penurunan terbesar dalam sejarah satu hari.

Para pemimpin Wall Street, termasuk CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon, memperingatkan bahwa tarif AS dapat memberikan dampak negatif yang berkepanjangan, bahkan mengarah pada ”musim dingin nuklir ekonomi”, sebagaimana diungkapkan oleh manajer dana Bill Ackman.

0 Komentar