Filosofi ini cocok dengan identitas Milan yang selama ini ingin menggabungkan keindahan dalam meraih kemenangan di lapangan.
2. Kemampuan Mengembangkan Pemain Muda
Italiano terbukti piawai membentuk tim dari materi pemain muda dan tak ternama—baik di Spezia, Fiorentina, maupun Bologna.
Milan, dengan proyek yang mengedepankan pemain muda potensial seperti Camarda, Musah dan Reijnders, butuh pelatih yang mampu mengembangkan bakat dan memberi mereka peran penting.
3. Stabilitas dan Reputasi Bersih
Baca Juga:Jurnalis Italia Sarankan Inter Tak Rekrut Jay Idzes: Dia Belum Memiliki Kualitas untuk Gantikan AcerbiAntonio Cassano Ramal Scudetto Lebih Dekat ke Inter: Conte Kehilangan Semangat Juang
Berbeda dengan pelatih besar yang cenderung membawa ekspektasi tinggi dan drama ruang ganti, Italiano dikenal sebagai sosok yang tenang, terstruktur, dan fokus membangun tim.
Milan ingin proyek jangka panjang yang tidak bergantung pada figur superstar di bench.
4. Track Record Positif
Italiano sukses membawa Fiorentina ke dua final dalam satu musim (Coppa Italia dan Conference League), lalu melanjutkan performa impresif di Bologna musim ini.
Konsistensinya membuatnya dipandang sebagai salah satu pelatih lokal paling menjanjikan di Italia yang membuat Milan kepincut.
5. Alternatif Realistis
Nama-nama besar seperti Antonio Conte atau Roberto De Zerbi memang muncul dalam rumor pelatih Milan musim depan, namun mereka membawa risiko finansial dan tuntutan skuad yang lebih mahal.
Disisi lain, Italiano adalah pilihan yang lebih “terjangkau”, namun tetap berkualitas dan sesuai dengan filosofi pemilik klub saat ini.