Meksiko juga menghadapi tarif 25 persen yang diberlakukan sebelumnya terhadap sejumlah produk, meskipun negara ini tidak termasuk dalam tarif yang diumumkan oleh Trump pada bulan April.
Menurut Aurelie Martin dari manajer aset Ninety One, negara-negara seperti Meksiko dan beberapa negara di Asia kemungkinan akan lebih terpengaruh oleh kebijakan tarif ini.
Krisis Finansial dan Stimulus Ekonomi di Korea Selatan
Korea Selatan, yang memiliki pengalaman dengan krisis finansial, juga diperkirakan akan menghadapi tekanan untuk melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter lebih cepat.
Baca Juga:Tarif Trump Guncang Pasar Global, Saham AS Berfluktuasi setelah Isu PenangguhanPrediksi Bayern Munchen vs Inter di Liga Champions 2025: Pertarungan Raksasa Jerman dan Italia
Meskipun demikian, pemerintah Korea tetap sangat waspada terhadap risiko yang muncul akibat langkah tersebut, terutama terkait dengan utang rumah tangga yang tinggi.
Gubernur Bank of Korea, Rhee Chang-yong, menekankan pentingnya memastikan bahwa kebijakan stimulus ekonomi yang diterapkan tidak merusak kemajuan yang telah dicapai dalam mengelola utang rumah tangga selama dua hingga tiga tahun terakhir.
Rakor Koordinator Bidang Perekonomian RI
Sementara itu, pada Senin, 7 April 2025, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, mengikuti rapat koordinasi (rakor) yang membahas penerapan tarif perdagangan baru Amerika Serikat terhadap negara mitra.
Rapat ini berlangsung di Jakarta dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Sebagaimana dalam siaran pers Kementerian Perdagangan (Kemendag), pada rakor tersebut, Menko Airlangga menjelaskan, Pemerintah Indonesia memilih jalur negosiasi dan diplomasi sebagai pendekatan utama untuk menghadapi kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Keputusan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengupayakan penyelesaian yang konstruktif melalui dialog, daripada memilih jalur yang lebih konfrontatif.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan paparan mengenai dampak dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap perdagangan luar negeri Indonesia.
Baca Juga:Prediksi Arsenal vs Real Madrid di Liga Champions 2025: The Gunners Ingin Meniru Jejak Tim WanitaNewcastle Incar Harvey Elliott, Liverpool Siap Melepasnya dengan Harga Tinggi
Menurut Mendag, rakor ini diselenggarakan untuk mengumpulkan berbagai masukan yang akan digunakan dalam merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi kebijakan tarif produk impor yang diberlakukan oleh AS.
Kebijakan ini dipandang dapat mempengaruhi hubungan perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat dan mitra dagangnya lainnya.
Rapat ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza; Wakil Menteri Luar Negeri III, Arif Havas; Wakil Menteri Keuangan III, Anggito Abimanyu; Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono; Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi; serta Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Rusmin Amin.