Diberitakan sebelumnya, jenjang karier Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya semakin tak jelas.
Sampai saat ini belum ada lagi rotasi, mutasi, maupun promosi pegawai. Baik pada jenjang eselon II, III, ataupun IV. Posisi para pegawai masih stagnan.
Begitu juga dengan rencana pengisian jabatan yang kosong. Uji kesesuaian atau jobfit yang diharapkan terlaksana awal tahun 2025 belum juga terlaksana.
Baca Juga:Koalisi Patas Siap Mempertahankan Kemenangan, Sebut Ai-Iip sebagai Paslon Higienis dan Segar!Jejak-Jejak Romantisme Politik Dua Perusahaan Transportasi di Jawa Barat!
Padahal hasil jobfit itu akan menjadi langkah awal bagi pengisian jabatan pada dinas-dinas yang ditinggal pejabat definitifnya. Baik yang pensiun ataupun meninggal dunia.
Hasil jobfit juga akan menjadi acuan untuk melakukan pergeseran pegawai.
Sejumlah ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya pun telah mengeluhkan stagnasi jabatan.
Baik pada masa kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota sebelumnya, maupun setelah Viman Alfarizi resmi dilantik sebagai Wali Kota definitif.
Salah seorang aparatur tingkat kelurahan, yang enggan disebutkan namanya, menilai banyaknya posisi strategis yang kosong di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) menimbulkan ketidakpastian karier di kalangan ASN.
Bahkan beban kerja cenderung menumpuk di posisi tertentu ketika jabatan itu diisi pelaksana tugas. Selain itu, kondisi tersebut juga berdampak pada efektivitas pelayanan publik.
“Sudah lama tidak ada rotasi atau promosi. Banyak jabatan kosong yang seolah dibiarkan begitu saja. Kami berharap ada perubahan setelah wali kota definitif dilantik. Tapi sejauh ini belum terlihat ada perbedaan,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (6/4/2025).
Situasi ini, kata ASN lainnya, membuat pegawai merasa kehilangan arah dalam pengembangan karier.
Baca Juga:Dua Raksasa Bus Primajasa dan Budiman Berkoalisi Dukung Cecep-Asep di PSU TasikmalayaJenazah Warga Kota Tasikmalaya yang Tenggelam di Perairan Ketapang Akhirnya Dimakamkan
Mereka juga menilai belum ada perhatian serius dari wali kota terhadap masalah kepegawaian. Padahal semestinya menjadi prioritas untuk menjaga kinerja birokrasi.
“Kami tidak menuntut banyak, hanya ingin kepastian dan keadilan dalam pembinaan karier. Jangan sampai ASN yang berprestasi malah terhambat karena tidak adanya rotasi atau promosi. Padahal di wilayah misalnya atau posisi tertentu, sudah tidak punya staf, jabatan rangkap-rangkap karena banyak kosong, sementara pendapatan ya begitu-begitu saja,” paparnya.
Mengenai hal ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tasikmalaya, Gungun Pahlagunara, mengakui sampai saat ini pemerintah belum bisa melaksanakan rotasi mutasi maupun promosi pegawai.