Buffon Kesal Spalletti Dikritik karena Mainkan Anak Paolo Maldini sebagai Starter Timnas Italia

Daniel Maldini
Daniel Maldini Tangkapan layar Instagram@dani,malda
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kepala Delegasi Timnas Italia, Gianluigi Buffon, menunjukkan kekesalannya atas kritik yang ditujukan kepada pelatih Luciano Spalletti karena menjadikan Daniel Maldini starter saat melawan Jerman.

Debut anak legenda AC Milan, Paolo Maldini, Daniel bersama Azzurri memang tidak berjalan mulus.

Meski sempat menciptakan peluang yang mengancam gawang Baumann, selebihnya ia tampak kesulitan memberi kontribusi nyata untuk Moise Kean di lini depan.

Baca Juga:Yann Bisseck: Saya Pensiun Jika Inter Menjuarai Liga ChampionsLothar Matthaus: Legenda Bayern dan Inter yang Menolak Gaji 20 Kali Lipat dari Juventus

Disisi lai, Jerman tampil dominan di babak pertama dan berhasil meredam penguasaan bola serta serangan balik Italia.

Dalam wawancaranya bersama DAZN, Buffon turut menanggapi kontroversi seputar kritikan terhadap Spalletti yang memberikan kepercayaan kepada pemain muda seperti Daniel Maldini.

Banyak yang menyebut pilihan itu sebagai bentuk nepotisme terselubung—karena nama belakang yang melekat.

Bagi Buffon, kritikan tersebut dianggap tidak pada tempatnya karena Timnas Italia sedang berusaha membangun skuad yang lebih muda.

Menurutnya, Spalletti, dengan segala risikonya, memberi kesempatan agar Daniel bertahan dan tumbuh di level tertinggi.

“Mari mulai dari satu hal: kami semua mencintai Daniel. Dia pemain dengan karakteristik yang tidak banyak dimiliki timnas,” kata Buffon dalam wawancara dengan DAZN.

“Dia berkembang pesat dan kini bermain untuk Atalanta, tim peringkat tiga di Serie A,” lanjutnya.

Baca Juga:Zlatan Ibrahimovic: Singa Tua yang Mulai Kehilangan Taring di AC MilanMedia Italia: Marcus Thuram Bikin Lautaro Martinez Tak Setajam Musim Lalu

“Saya tidak paham kenapa dia tidak boleh dimainkan melawan Jerman. Dia bisa tampil bagus atau buruk, sama seperti pemain lain. Tapi nilainya tetap objektif,” tegasnya.

“Kadang, demi mempertahankan prinsip, pelatih memang harus ambil keputusan yang dianggap aneh. Bahkan, sempat ada wacana dia akan bermain untuk Venezuela,” paparnya.

Buffon juga menyoroti tekanan yang dihadapi anak-anak dari nama besar, termasuk putranya sendiri yang memilih membela Republik Ceko demi karier yang lebih sehat.

Namun, ia menyebut hal itu sangat wajar karena merupakan proses dari seleksi alam dimana yang kuat akan bertahan dan yang lemah tersisih.

“Anak saya juga bermain bola, meski di posisi berbeda. Tanyakan langsung pada mereka betapa beratnya. Saya pernah melihat dan masih menyaksikannya sendiri,” ujarnya.

0 Komentar