Apple dan Tesla Terperosok, Perang Tarif Trump Hantam Saham Perusahaan-Perusahaan Teknologi

Perusahaan-Perusahaan Teknologi
Salah satu mobil buatan Tesla. (Tesla/Instagram)
0 Komentar

Peringatan ini menggambarkan ketakutan yang semakin berkembang bahwa tarif dapat mempersempit margin keuntungan dan mengganggu rantai pasokan, khususnya pada saat perusahaan-perusahaan teknologi juga menghadapi pengawasan terkait belanja besar mereka untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Sebagai respons terhadap ketidakpastian ini, Ives menurunkan target harga saham Tesla menjadi $315 dari $550, yang sebelumnya merupakan salah satu target harga tertinggi di Wall Street.

Meskipun target barunya lebih rendah, hal ini masih hampir $100 lebih tinggi dari harga perdagangan saham Tesla saat ini.

Baca Juga:Tarif Trump Guncang Pasar Global, Saham AS Berfluktuasi setelah Isu PenangguhanPrediksi Bayern Munchen vs Inter di Liga Champions 2025: Pertarungan Raksasa Jerman dan Italia

Untuk Apple, Ives memotong target harga sahamnya menjadi $250 dari $75, dengan menyebut kebijakan tarif sebagai ”bencana total” bagi perusahaan teknologi tersebut.

Ives memperingatkan bahwa Apple mungkin harus menaikkan harga iPhone di AS untuk menjaga margin keuntungan mereka yang tinggi.

Sebelumnya, Apple berhasil mendapatkan pengecualian dari tarif AS yang dikenakan terhadap produk-produk dari China selama masa jabatan pertama Presiden Trump, namun para analis meragukan apakah Apple dapat memperoleh pembebasan tarif yang serupa kali ini, meskipun perusahaan tersebut telah mengumumkan investasi $500 miliar di AS selama empat tahun ke depan.

Ives menilai bahwa konsep memproduksi iPhone di AS akan sulit dicapai dengan harga yang selama ini ditetapkan, yaitu sekitar $1.000, karena biaya produksinya kemungkinan akan sangat meningkat.

”Titik harga akan naik begitu drastis sehingga sulit untuk dipahami,” jelas Ives seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, untuk Tesla, yang kemungkinan akan menghadapi penurunan penjualan setelah laporan pengiriman yang mengecewakan pada kuartal pertama, Ives mengungkapkan bahwa ketegangan perdagangan ini dapat mempengaruhi konsumen di China.

Hal ini bisa mendorong mereka untuk beralih ke pesaing domestik seperti BYD, yang menawarkan produk serupa.

Baca Juga:Prediksi Arsenal vs Real Madrid di Liga Champions 2025: The Gunners Ingin Meniru Jejak Tim WanitaNewcastle Incar Harvey Elliott, Liverpool Siap Melepasnya dengan Harga Tinggi

Reaksi negatif terhadap kebijakan tarif Trump, ditambah dengan keterkaitan Musk dengan kebijakan politik sayap kanan, diyakini akan memperburuk posisi Tesla di pasar China. (Sandy AW)

Sumber: Reuters

0 Komentar