Musim berikutnya, Matthäus mencatat musim terbaiknya bersama Inter: 16 gol dan 2 assist dari 31 laga Serie A.
Tapi gelar Scudetto gagal diraih. Penalti yang diselamatkan Pagliuca dalam laga kunci lawan Sampdoria menjadi momen penentu.
Inter akhirnya meraih trofi Piala UEFA setelah mengalahkan Roma di final, dengan Matthäus mencetak 6 gol dari 12 laga.
Baca Juga:Zlatan Ibrahimovic: Singa Tua yang Mulai Kehilangan Taring di AC MilanMedia Italia: Marcus Thuram Bikin Lautaro Martinez Tak Setajam Musim Lalu
Akhir dari Kisah Inter dan Kembali ke Bayern
Setelah Trapattoni hengkang dan Corrado Orrico menggantikannya, performa Inter menurun tajam.
Matthäus kembali ke lini tengah dan cedera ligamen lutut pada April 1992 memaksanya menutup musim lebih awal.
Inter gagal lolos ke Eropa, dan Matthäus, yang juga sedang menghadapi perceraian, memutuskan hengkang.
Setelah mencetak 53 gol dari 154 laga bersama Inter, ia kembali ke Bayern Munich pada musim panas 1992. Bayern membayar 3 miliar lire untuk memulangkannya.
Di Bayern, Matthäus kembali berjaya. Ia meraih tiga gelar Bundesliga, dua Piala Jerman, tiga Piala Liga, dan satu trofi Piala UEFA.
Meski sempat mengalami cedera tendon Achilles pada 1995, ia terus bermain hingga usia hampir 40 tahun, bahkan bergeser menjadi libero di akhir kariernya.
Satu penyesalan besarnya adalah kegagalan menjuarai Liga Champions. Di final 1999 melawan Manchester United, ia ditarik keluar saat Bayern unggul 1-0. Dua gol di masa tambahan waktu membuat gelar lepas dari genggaman.
Baca Juga:Gianluigi Buffon: Tim Seperti Inter Bermain untuk MenangGianluigi Buffon: Tudor Membawa Energi Positif ke Juventus
Musim berikutnya, Matthäus menutup karier Eropanya dan pindah ke MLS, membela New York MetroStars.
Ia kemudian gantung sepatu, namun pada usia 57 tahun, sempat bermain 50 menit sebagai kapten FC Herzogenaurach—klub masa kecilnya—untuk menutup lingkaran kariernya.
Matthäus telah menjelma menjadi ikon abadi dua klub: Bayern dan Inter. Pada 2018, Inter menganugerahkan kehormatan tertinggi dengan memasukkannya ke dalam Hall of Fame klub.
Sumber: Calciomercato