RADARTASIK.ID – Jurnalis Italia, Sandro Sabatini, menilai Claudio Ranieri harus memenangkan Derby della Capitale melawan Lazio jika ingin membawa AS Roma lolos ke Liga Champions musim depan.
Dalam kolomnya di Calciomercato, Sabatini menyebut hasil imbang 1-1 antara Roma dan Juventus sebagai “langkah kecil” menuju Eropa untuk Giallorossi.
Sebaliknya, bagi Juventus, laga itu bisa dianggap sebagai “lompatan besar” dalam hal permainan—setidaknya jika pertandingan berakhir setelah babak pertama.
Baca Juga:Legenda Inter Milan Sanjung Igor Tudor: Ia Mengubah Wajah Juventus Hanya dalam 15 HariAS Roma vs Juventus Berakhir Imbang 1-1: Tudor Halangi Lemparan ke dalam Zeki Celik
“Dalam 45 menit pertama, kita melihat Juventus yang benar-benar berbeda dari era Thiago Motta. Mereka bermain vertikal, menguasai bola dengan efektif, dan menyerang ke depan alih-alih memainkan bola ke belakang,” tulis Sabatini.
Ia juga menyoroti penampilan apik Nico Gonzalez, yang tampil menonjol saat dimainkan di posisi favoritnya di sisi kanan.
Namun di babak kedua, Roma tampil lebih solid dan berhasil menyamakan kedudukan lewat Shomurodov yang baru masuk menggantikan Hummels.
Langkah jitu Ranieri terlihat dari keputusan memasukkan penyerang asal Uzbekistan itu di awal babak kedua yang langsung memberi dampak dengan mencetak gol penyeimbang.
“Sejak gol itu, laga menjadi datar. Wajah Juventus di babak pertama tak terlihat lagi. Tapi Roma juga menunjukkan karakter dan keseimbangan,” tambahnya.
Menurut Sabatini, hasil imbang itu cukup adil. Juventus tetap berada di jalur menuju 70 poin, raihan yang dianggap sebagai ambang batas zona Liga Champions, sementara Roma masih menjaga harapan, meski tipis.
“Dan harapan itu akan bergantung pada laga Derby della Capitale,” ulas Sabatini.
Baca Juga:AC Milan vs Fiorentina: Reijnders Terancam Absen, Tomori Kembali ke Starting Line-upBerat di Ongkos, Juventus Tak Mau Ngotot Datangkan Jonathan David
Sementara itu, legenda Inter Milan Giuseppe Bergomi yang hadir sebagai komentator di Sky Sport turut memuji efek tangan dingin Ranieri.
“Roma tak bisa keluar dari tekanan 20 menit pertama, tapi mereka disiplin bertahan. Lalu pemain-pemain pengganti membuat perbedaan. Shomurodov adalah contoh nyata dari pekerjaan yang dilakukan Ranieri,” ujar Bergomi.
Bagi Roma, hasil imbang kontra Juventus bukanlah akhir, melainkan awal dari minggu penentuan.
Derby della Capitale menanti meraka di akhir pekan mendatang, sebuah pertarungan yang bukan hanya soal gengsi ibu kota, tapi bisa jadi penentu mimpi Liga Champions.