TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pentingnya pembenahan sistem pendidikan di wilayahnya dengan menekankan pada pembentukan karakter dan kedisiplinan siswa.
Salah satu kebijakan yang mulai diterapkan adalah larangan bagi siswa yang belum cukup umur untuk membawa sepeda motor ke sekolah.
“Jika ada siswa yang memaksakan diri membawa motor padahal belum saatnya, maka ia akan diberhentikan dari sekolahnya,” ujar Dedi saat kunjungannya ke Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu 5 April 2025.
Baca Juga:Prediksi Sporting Lisbon vs Braga di Liga Portugal: Lanjutkan Perburuan Gelar JuaraPrediksi Leganes vs Osasuna di Liga Spanyol: Terus Berjuang Keluar dari Zona Degradasi
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan siswa sekaligus menanamkan nilai tanggung jawab sejak dini.
Selain itu, Gubernur Dedi juga menyoroti pentingnya pengelolaan uang saku siswa. Ia menganjurkan agar uang saku dibatasi demi menghindari sifat konsumtif.
“Anak-anak harus diajarkan untuk menabung sebagai bekal di masa depan,” katanya.
Menurutnya, kebiasaan menabung dapat membentuk mental yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Dalam sistem pendidikan yang baru ini, penilaian siswa tidak hanya berfokus pada aspek akademis, melainkan juga pada budi pekerti.
Dedi menekankan bahwa siswa dengan akhlak baik harus diprioritaskan untuk naik kelas, terlepas dari prestasi akademisnya.
“Siswa yang memiliki budi pekerti yang baik wajib naik kelas, sedangkan yang pintar tapi memiliki perilaku buruk, tidak layak untuk naik kelas,” tegasnya.
Baca Juga:Prediksi Leicester City vs Newcastle United di Liga Inggris: Terancam Kalah Lagi di Kandang SendiriPemerintah Kabupaten Tasikmalaya Sampaikan RLPPD Tahun 2024
Lebih lanjut, penguatan karakter juga melibatkan kontribusi siswa dalam membantu pekerjaan orang tua. Hal ini dianggap sebagai bagian dari proses pendidikan yang penting untuk membentuk pribadi yang peduli dan bertanggung jawab.
“Ini harus menjadi bagian dari sistem pendidikan dan harus mendapatkan nilai di sekolah,” tambah Dedi.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam karakter, disiplin, dan kepedulian sosial.