Buku Amaliyah Ramadan Tanamkan Kejujuran dan Kedisiplinan Siswa SDN Karanglayung

SALAT BERJAMAAH
Siswa SDN Karanglayung saat melaksanakan salat berjamaah di sekolah. (istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Selama bulan suci Ramadan, para siswa sekolah dasar hingga menengah tidak hanya menjalani kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Mereka juga dibekali buku amaliyah Ramadan yang wajib diisi setiap hari sebagai bentuk pencatatan aktivitas keagamaan yang dilakukan di rumah maupun lingkungan sekitar.

Buku tersebut mencatat berbagai ibadah harian siswa, mulai dari salat tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga mengikuti kuliah subuh. Setiap catatan harus diisi secara jujur dan bertanggung jawab oleh siswa, dan biasanya ditandatangani orang tua sebagai bentuk pengawasan.

Melalui buku ini, pihak sekolah dapat memantau sejauh mana aktivitas keagamaan siswa selama Ramadan. Buku tersebut nantinya akan dikumpulkan pada saat kembali masuk sekolah setelah libur Idulfitri 1446 H untuk dinilai oleh guru.

Baca Juga:Libur Lebaran Seru di Alhambra Hotel & Convention, Hadirkan Paket Family Suite yang Banyak UntungnyaSharp Greenerator Tebarkan Semangat Kebaikan serta Pelestarian Lingkungan di Bulan Ramadan

“Nanti akan dilihat sama gurunya apakah siswa tersebut mengisinya atau tidak dan ada penilaian khusus,” ujar Kepala SDN Karanglayung Kota Tasikmalaya, Dini Sukarsih, beberapa waktu lalu.

Lebih dari sekadar catatan ibadah, Dini menekankan bahwa buku amaliyah menjadi sarana penting dalam membentuk karakter siswa, khususnya dalam hal kedisiplinan dan kejujuran.

Ia menyebutkan, dari cara siswa mengisi buku tersebut, guru bisa menilai kesungguhan dan tanggung jawab masing-masing anak. “Makanya nanti akan terlihat mana siswa yang mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan yang asal-asalan. Tentunya nanti nilai yang diberikan guru juga akan berbeda,” jelasnya.

Selain mendorong siswa untuk lebih rajin beribadah, buku ini juga mendorong keterlibatan orang tua dalam mendampingi dan memantau anak-anak mereka selama beraktivitas di bulan Ramadan.

Diharapkan kolaborasi antara sekolah dengan orang tua ini dapat memperkuat pembentukan karakter siswa.

Pihak sekolah berharap nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan yang ditanamkan selama Ramadan dapat terus terbawa dan menjadi kebiasaan positif bagi siswa di luar bulan suci. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar