Kuswardojo menambahkan bahwa antusiasme masyarakat untuk menggunakan moda transportasi kereta api cukup tinggi, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu, dan efisiensi biaya.
Hingga 7 April 2025, tercatat 384.897 pelanggan telah memesan tiket kereta api di wilayah Daop 2 Bandung, dengan okupansi mencapai 108,1 persen dari total 355.996 tempat duduk yang tersedia.
Meskipun okupansi kereta api melebihi kapasitas tempat duduk yang disediakan, hal ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama dalam perjalanan mudik dan balik Lebaran.
Baca Juga:Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Anak Sekolah Bawa Motor: Nekat, Siap Dikeluarkan dari Sekolahnya!Prediksi Sporting Lisbon vs Braga di Liga Portugal: Lanjutkan Perburuan Gelar Juara
Selain itu, data juga menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan yang berangkat dari berbagai stasiun di wilayah Daop 2 Bandung, dengan Stasiun Bandung menjadi yang tertinggi dengan 157.519 pelanggan yang berangkat selama 18 hari pertama masa angkutan Lebaran.
Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Tasikmalaya masing-masing mencatatkan 81.730 dan 27.326 pelanggan yang berangkat selama periode yang sama.
Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api, PT Kereta Api Indonesia terus berupaya menjaga kenyamanan dan ketepatan waktu perjalanan, memastikan bahwa perjalanan mudik dan balik Lebaran dapat berjalan lancar hingga berakhirnya masa angkutan Lebaran pada 11 April 2025.