TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Aktivitas mudik dan balik Lebaran 2025 tidak membawa dampak berarti terhadap Terminal Tipe A Indihiang di Kota Tasikmalaya.
Terminal yang dahulu sempat disebut sebagai yang terbesar di Jawa Barat itu kini terlihat sepi, bahkan nyaris tanpa aktivitas angkutan dan penumpang selama arus mudik. Kondisi tersebut juga terjadi pada hari-hari biasa.
Kondisi ini kontras dengan keberadaan pool bus berbagai perusahaan yang kini berubah fungsi seperti terminal bayangan.
Baca Juga:Jenazah Warga Kota Tasikmalaya yang Tenggelam di Perairan Ketapang Akhirnya DimakamkanVandalisme "Radar Jangan Bungkam" Hiasi Pemandangan di Seberang Kantor Radar Tasikmalaya Grup
Seluruh penumpang naik dan turun di masing-masing garasi bus, menjadikannya lebih ramai dibanding terminal resmi. Lalu lintas bus dan penumpang pun terpusat di area tersebut.
Menanggapi situasi ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, H Muslim, MSi, mendorong Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar turun tangan.
Ia menilai Pemerintah Provinsi harus segera melakukan intervensi terhadap kondisi Terminal Tipe A Indihiang yang dulunya menjadi pusat mobilitas masyarakat dan transportasi di wilayah Tasikmalaya.
“Keberadaan terminal bayangan yang justru tampak lebih ramai dibanding terminal resmi milik pemerintah menjadi catatan serius bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata mantan anggota DPRD itu.
Menurutnya, situasi ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta ketidakefektifan pengelolaan transportasi publik di wilayah Priangan Timur.
“Kami mendesak Gubernur Jawa Barat agar tidak tinggal diam. Terminal Indihiang adalah fasilitas negara yang harus dioptimalkan fungsinya, apalagi di momen seperti mudik dan balik Lebaran seperti ini,” tegas H Muslim saat menghubungi Radar, Minggu (6/4/2025).
Ia juga menyoroti dampak ekonomi dari sepinya terminal tersebut, terutama bagi para pedagang kecil, sopir angkutan resmi, hingga penumpang yang kehilangan akses layanan transportasi yang lebih tertib dan aman.
Baca Juga:Cecep-Asep Dapat Kekuatan Tambahan Usai Kiai se-Tasikmalaya Selatan Total Beri Dukungan di PSU!Pantes Pasar Dadakan di HZ Mustofa Kota Tasikmalaya Tak Terbendung, Ternyata Ada Pungutan Liar!
“Pembiaran terhadap maraknya terminal bayangan justru merugikan banyak pihak dan menciptakan ketidakteraturan transportasi publik,” tambahnya.
Muslim menekankan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan penuh dari pemerintah provinsi, khususnya dalam hal regulasi dan penertiban.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga eksistensi terminal resmi demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat, serta untuk mendukung sistem transportasi yang teratur dan profesional di Jawa Barat.