Ajengan Anom Minta PSU Kabupaten Tasikmalaya Berjalan Kondusif: Tak Ada Arogansi Penguasa

Ajengan Anom
DOA BERSAMA. Para ajengan se-Kabupaten Tasikmalaya saat istigasah dan doa bersama untuk kelancaran, keamanan dan kondusivitas Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (4/4/2025). (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Aspirasi Para Ajengan Anom Kabupaten Tasikmalaya bersama lembaga keagamaan di Kabupaten Tasikmalaya mengadakan istigasah dan doa bersama di Masjid Baiturrahman, Singaparna, Jumat (4/4/2025).

Selain para ajengan, juga hadir para kiai, ulama bersama guru ngaji, guru madrasah marbot masjid termasuk santri dari berbagai wilayah di Kabupaten Tasikmalaya yang mendukung Pemungutan Suara Ulang (PSU) berjalan aman, damai dan kondusif melawan arogansi kekayaan di Tasikmalaya.

Ketua Asparanom Kabupaten Tasikmalaya Kiai Aa Fuad Muhlis LC, mengatakan, aspirasi para ajengan anom se-Kabupaten Tasikmalaya menggelar istigasah bersama.

Baca Juga:Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Sampaikan RLPPD Tahun 2024Diduga Tak Profesional, Bawaslu dan KPU Kabupaten Tasikmalaya Dilaporkan ke DKPP

Istigasah dan doa bersama ini dalam rangka berdoa kepada Allah Swt untuk PSU berjalan aman, damai dan kondusif. “Mudah-mudahan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya khususnya PSU ini dalam keadaan kondusif, aman dan tentram, dan terhindar dari arogansi,” kata Fuad kepada Radar, Minggu 6 April 2025.

Pada momen seminggu lebaran dan Idulfitri ini, kata dia, melalui istigasah dan doa bersama ini mudah-mudahan semua bisa mendapatkan kemenangan dan kembali fitrah.

“Sebagaimana doa kita bersama, mudah-mudahan kembali fitrah dan mendapatkan kemenangan dan kebahagiaan bagi kita semua,” harap Fuad.

Ia mengajak agar nilai-nilai yang didapatkan dari Ramadan dan Idulfitri ini, dengan kembali ke fitrah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari termasuk nanti dalam PSU. “Mudah-mudahan kembali fitrah dan tidak dinodai oleh apapun,” ungkap dia.

Asparanom Kabupaten Tasikmalaya, tambah dia, menanggapi terkait isu gender di PSU, menjadi isu klasik yang sudah selesai dan pihak-pihak yang menghembuskan isu tersebut terlalu naif.

“Asparanom menilai isu gender calon pemimpin perempuan yang tidak relevan, yang berbicara dengan gender dan tidak akan berpengaruh dan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya sudah cerdas dan tidak mempermasalahkannya,” tambah dia.

Kemudian, ungkap dia, terkait isu sara yang jelas sebagaimana bahwa Kabupaten Tasikmalaya adalah ahlussunah waljamaah apapun ormas keagamaannya.

Baca Juga:Pecco Bagnaia Makin Tertekan di MotoGP 2025: Persaingan dengan Duo Marquez dan Perang PsikologisPedro Acosta Mulai Dikaitkan dengan Honda: Butuh Tim Pabrikan Besar untuk Mengejar Gelar Juara Dunia MotoGP

“Maka kami berharap pemimpin di Kabupaten Tasikmalaya, adalah pemimpin yang mengembangkan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah tidak partisan,” tambah dia.

Asparanom menyesalkan adanya pemanggilan para ulama dan kiai, oleh pemerintah pusat atau pihak lain, dan hal ini menjadi keresahan Asparanom. Pemanggilan ini adalah bentuk dari kerdilnya para penguasa.

0 Komentar