Kargo tersebut harus tiba di AS paling lambat pada 27 Mei untuk menghindari tarif baru ini.
Pada saat yang sama, tarif ”timbal balik” yang lebih tinggi, yang berkisar antara 11 persen hingga 50 persen, dijadwalkan untuk mulai diberlakukan pada Rabu depan.
Negara-negara Uni Eropa akan dikenakan tarif 20 persen untuk impor mereka ke AS, sementara barang-barang dari China akan dikenakan tarif 34 persen, yang meningkatkan tarif total Trump pada China menjadi 54 persen.
Baca Juga:5 Kejadian Menyedihkan di Priangan Timur saat Libur Lebaran dalam Sehari, dari yang Meninggal hingga TerbakarCari Pengganti De Bruyne, Manchester City Kejar Pedri, Apakah Barcelona Rela Melepasnya?
Vietnam, yang selama ini mendapat manfaat dari pergeseran rantai pasokan AS dari China pasca-perang dagang, kini akan dikenakan tarif sebesar 46 persen.
Vietnam juga telah setuju untuk membahas kemungkinan kesepakatan dengan Trump.
Sementara itu, Kanada dan Meksiko tidak akan dikenakan tarif baru ini, karena mereka masih dikenakan tarif 25 persen terkait dengan krisis fentanyl di AS untuk barang-barang yang tidak memenuhi aturan asal dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada.
Trump juga mengecualikan barang-barang tertentu yang sudah dikenakan tarif nasional keamanan terpisah sebesar 25 persen, seperti baja, aluminium, mobil, truk, dan suku cadang mobil.
Pemerintah AS juga merilis daftar lebih dari 1.000 kategori produk yang dikecualikan dari tarif ini, termasuk minyak mentah, produk petroleum, farmasi, uranium, titanium, kayu, semikonduktor, dan tembaga.
Produk-produk ini memiliki nilai impor sebesar $645 miliar pada tahun 2024.
Namun, kecuali untuk energi, pemerintahan Trump sedang menyelidiki kemungkinan penerapan tarif keamanan nasional pada beberapa sektor ini.
Penerapan tarif baru ini mencerminkan kebijakan proteksionis Trump dalam perdagangan internasional dan akan membawa dampak besar pada hubungan perdagangan global di masa mendatang. (Sandy AW)
Sumber: Reuters