CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciamis mengkritik lambannya respon Pemerintah Kabupaten Ciamis terkait penataan Pasar Manis, khususnya Blok B, yang dinilai tidak kunjung mendapatkan perhatian serius.
Ketua PMII Ciamis, Muhamad Rifa’i, menegaskan bahwa keluhan pedagang mengenai penataan pasar dan penegakan aturan harus segera ditanggapi dengan langkah konkret oleh pemerintah daerah.
“Berharap pemerintah daerah segera merespon keluhan pedagang dengan langkah konkret sesuai aturan. Dengan begitu pasar yang tertata rapih dapat dijalankan secara optimal,” katanya kepada Radar pada Selasa (1/4/2025).
Baca Juga:Jenazah Warga Kota Tasikmalaya yang Tenggelam di Perairan Ketapang Akhirnya DimakamkanVandalisme "Radar Jangan Bungkam" Hiasi Pemandangan di Seberang Kantor Radar Tasikmalaya Grup
Menurut Rifa’i, keterlambatan dalam penataan pasar membuat para pedagang semakin kesulitan, karena pendapatan mereka terus berkurang.
“Oleh sebab itu, PMII mendesak pemerintah daerah agar memberikan perhatian cepat demi menciptakan lingkungan pasar yang tertib dan nyaman,” ujar Rifa’i.
Mengingat adanya regulasi yang mengatur pengelolaan pasar tradisional, seperti Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2015, PMII menekankan bahwa pemerintah seharusnya tidak membiarkan keberadaan pedagang kaki lima ilegal yang meresahkan.
“Jika ingin berjualan, pedagang sudah difasilitasi dengan kios yang disediakan oleh pemerintah,” tambahnya.
Keluhan para pedagang mencakup masalah penataan lapak yang kurang teratur, fasilitas pasar yang belum memadai, dan lemahnya penegakan aturan yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam berjualan.
“Perlu adanya perbaikan supaya tidak ada lagi pedagang kaki lima yang menempati parkir dan bahu jalan,” kata Rifa’i.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pengelola pasar, pedagang, dan pemerintah daerah untuk menciptakan pasar yang bersih, nyaman, dan tertib.
Baca Juga:Cecep-Asep Dapat Kekuatan Tambahan Usai Kiai se-Tasikmalaya Selatan Total Beri Dukungan di PSU!Pantes Pasar Dadakan di HZ Mustofa Kota Tasikmalaya Tak Terbendung, Ternyata Ada Pungutan Liar!
“Perlu sinergi antara pemerintah daerah, pengelola pasar, dan pedagang untuk mendukung ekonomi lokal,” tuturnya.
Walaupun kondisi pasar bersih, yang sudah dikelola dengan baik berkat kesadaran bersama antara pengelola dan pedagang, masalah penataan lapak masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Sebelumnya, Blok B Pasar Manis Ciamis, yang sebagian besar menjual pakaian, diperkirakan akan mengalami lonjakan pembeli menjelang Lebaran. Namun, kenyataannya pasar justru sepi, yang membuat para pedagang semakin tertekan.