RADARTASIK.ID – Simone Inzaghi bukan lagi sosok yang diam saat dikritik yang biasa menjadi ciri khasnya di masa lalu.
Pelatih Inter Milan itu kini terlihat lebih vokal, semakin mirip dengan Jose Mourinho, sosok yang pernah membawa Nerazzurri meraih treble winner.
Sudah sejak lama ada alasan untuk menyebutnya Inzaghi sebagai “The Special One” seperti pendahulunya tersebut.
Baca Juga:Bruno Giordano: Demi Liga Champions, Lazio Harus Bermain untuk Menang saat Melawan TorinoDitumbangkan Napoli 2-1: AC Milan Ucapkan Selamat Tinggal Liga Champions
Alasanya cukup sederhana, bandingkan saja hasil dan permainan Inter asuhannya yang kaya akan estetika dan efektivitas, ditengah banyaknya utang klub yang mereka hadapi saat ini.
Inzaghi datang ke Inter dengan reputasi sebagai pelatih yang lebih memilih membuktikan diri di lapangan daripada meladeni para kritikus.
Namun, kini sikapnya mulai berubah. Bukan hanya soal hasil, tapi juga cara ia menghadapi tekanan.
Ia sekarang terlihat lebih agresif, lebih berani berbicara, meski tetap menjaga batas kesopanan.
Contohnya, kartu merah yang ia terima saat Inter mengalahkan Udinese dini hari tadi.
Inzaghi mengaku pantas mendapat hukuman itu karena emosi saat Correa dilanggar tetapi wasit tak memberikan pelanggaran.
Media Italia Tuttomercatoweb menduga Inzaghi sengaja memancing emosi demi membangkitkan semangat timnya dalam laga sulit melawan Udinese.
Baca Juga:Aturan Baru Tudor di Juventus: Pasang Pemain yang Bisa DiandalkanMantan Striker Fiorentina Mengaku Dicueki Batistuta karena Rivalitas Brasil vs Argentina
Di musim di mana kata “treble” tak lagi dianggap tabu di Appiano Gentile, perubahan sikap Inzaghi mulai mengingatkan pada Mourinho.
Meski filosofi permainan mereka berbeda, dalam beberapa pekan terakhir Inzaghi terlihat lebih sering menyoroti kerja kerasnya dan timnya.
Ia juga lebih tegas dalam menepis kritik, dan lebih vokal dalam meminta pengakuan untuk para pemainnya seperti Mourinho.
Entah ini berkaitan dengan kontrak baru, perombakan skuad musim panas nanti, atau sekadar menjaga tensi tim tetap tinggi, hanya Inzaghi yang tahu.
Yang jelas, dari caranya berkomunikasi, ini menghadirkan dinamika baru yang mengingatkan ketika Mourinho meraih treble bersama Inter.