Harga Bitcoin (BTC) Turun, Persentase Penurunan Mencapai 2,1% dalam Sehari

Bitcoin
Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga yang signifikan dalam 24 jam terakhir, berada di level Rp1.355.515.822.
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga yang signifikan dalam 24 jam terakhir, berada di level Rp1.355.515.822.

Persentase penurunan dalam sehari mencapai 2,1%, sementara dalam sepekan, aset kripto ini telah melemah sebesar 4,7%.

Angka ini mencerminkan tren bearish yang cukup dominan di pasar kripto.

Walaupun mengalami koreksi harga, aktivitas perdagangan Bitcoin tetap tinggi.

Dalam 24 jam terakhir, total volume perdagangan mencapai Rp284.445.218.219.868.

Baca Juga:Pergerakan Bitcoin Terbaru di Pasar Kripto! Harga Bitcoin ke IDR Hari IniHarga Bitcoin Turun Lagi! Apakah Ini Kesempatan Beli atau Tanda Bahaya?

Ini menunjukkan bahwa meskipun harga turun, minat terhadap Bitcoin masih cukup besar, dengan banyak pelaku pasar yang tetap aktif bertransaksi.

Pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek dan menengah kerap dipengaruhi oleh berbagai kondisi pasar.

Salah satu aspek yang sering dikaitkan dengan penurunan harga Bitcoin adalah sentimen global terhadap aset digital.

Ketidakpastian ekonomi, kebijakan moneter, serta regulasi dari berbagai negara memiliki dampak besar terhadap kepercayaan investor dalam berinvestasi di Bitcoin.

Selain itu, dinamika perdagangan di bursa kripto juga memengaruhi volatilitas Bitcoin.

Aktivitas jual dalam jumlah besar yang dilakukan oleh pemegang aset kripto sering kali memicu penurunan harga lebih lanjut.

Ketika tekanan jual meningkat, harga Bitcoin bisa terus tertekan hingga mencapai titik support berikutnya.

Baca Juga:3 Altcoin yang Menarik Perhatian Investor Paling Hot di Akhir Maret 2025! Potensi Cuan Besar?Pi Resmi Terhubung dengan Telegram Wallet, tapi Harga Masih Terpuruk! Akankah Harga Pi Network (PI) Bangkit?

Di sisi lain, beberapa investor melihat penurunan harga sebagai peluang untuk masuk ke pasar dengan harga yang lebih rendah.

Strategi ini dikenal dengan istilah “buy the dip,” di mana investor membeli aset saat harganya turun, dengan harapan akan mengalami kenaikan kembali di masa depan.

Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain dan adopsi aset kripto oleh institusi keuangan, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik bagi banyak pihak.

Meskipun harga mengalami fluktuasi yang cukup tinggi, banyak analis dan investor masih percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk kembali menguat, terutama jika sentimen pasar kembali positif.

Namun, pergerakan harga Bitcoin tidak bisa diprediksi dengan pasti.

Pelaku pasar perlu memperhatikan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan investasi, termasuk analisis teknikal dan fundamental.

Dalam situasi pasar yang sedang mengalami tekanan seperti sekarang, kehati-hatian menjadi hal yang sangat penting agar dapat mengelola risiko dengan baik.

0 Komentar