Selain itu, ia menyebut konsep tim kedua yang dilakukan AC Milan dan Juventus sebagai pemborosan uang jika dilihat dari sisi ekonomi.
“Semua orang membicarakan tim kedua untuk membina pemain muda dan membawa mereka ke tim utama. Dari sudut pandang olahraga, ini masuk akal, tetapi dari sisi ekonomi, ini hanya pemborosan uang,” paparnya.
“Saya telah menjadi presiden selama 20 tahun tanpa menerima gaji, hingga akhirnya Consob memaksa saya untuk mengambilnya. Saya tidak pernah menggunakan fasilitas klub, tidak punya mobil atau sopir dari Lazio,” terangnya.
Baca Juga:Igor Tudor: Bek Raksasa Kroasia yang Hampir Dijadikan Penyerang Juventus oleh Marcelo LippiPemimpin Curva Sud Bantah Cari Uang dari Penggemar AC Milan: "Saya Memilki Hubungan yang Baik dengan Klub"
“Saya mungkin bukan presiden yang paling dipuji, tetapi saya yang paling lama menjabat. Saya bertekad untuk menjaga dan mewariskan klub ini kepada anak saya,” sambungnya.
Terakhir, Lotito membanggakan beberapa reformasi yang telah ia lakukan, termasuk pengenalan teknologi garis gawang dan meminta aturan harus ditegakkan dengan adil untuk semua klub.
“Saya yang menciptakan teknologi garis gawang, dan sekarang tidak ada lagi kontroversi. Saya juga memperjuangkan transparansi dalam penggunaan VAR, agar komunikasi antara wasit dan VAR dapat dipublikasikan. Jika tidak, teori konspirasi akan selalu muncul,” tuturnya.
“Sepak bola saat ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga kepentingan ekonomi. Oleh karena itu, menghormati aturan adalah hal yang mendasar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dua klub papan atas Juventus dan AS Roma menjadi dua klub dengan kerugian finansial terbesar di Serie A musim 2023/24, menurut laporan La Gazzetta dello Sport.
Bersama Monza, ketiga klub ini menempati peringkat teratas dalam daftar tim dengan hasil finansial paling negatif.
Juventus mengalami kerugian tertinggi, mencapai €199,2 juta, disusul AS Roma dengan €81,4 juta, dan Monza di posisi ketiga dengan €60,3 juta.
Baca Juga:Napoli vs AC Milan: Lukaku Incar Gol ke-400 ke Gawang RossoneriFrancesco Totti Akui Tak Pernah Nongkrong Bareng Nesta: "Kami Simbol AS Roma dan Lazio"
Beban finansial Juventus meningkat drastis akibat tingginya biaya operasional yang mencapai €569,6 juta, jauh lebih besar dibandingkan pendapatan mereka yang hanya €371,7 juta.
Selain itu, Bianconeri juga memiliki utang bersih yang signifikan, yaitu €483 juta.
Inter Milan juga mengalami kerugian finansial yang cukup besar pada musim 2023/24, dengan hasil bersih -€35,7 juta.