Musim ini menjadi titik balik bagi Tudor. Ia berkembang menjadi pemain yang tidak hanya solid dalam bertahan tetapi juga tajam di depan gawang lawan.
Ia mencatatkan 32 penampilan di semua kompetisi dan mencetak 7 gol serta 2 assist—pencapaian luar biasa untuk seorang bek.
Enam dari tujuh golnya ia cetak di Serie A, termasuk:
– Gol dalam hasil imbang 1-1 melawan Lazio (November 2000)
– Gol dalam kemenangan atas AC Milan (3-0)
– Gol penentu dalam kemenangan melawan Reggina (1-0)
– Gol dalam hasil imbang melawan Lecce (1-1)
– Gol dalam kemenangan atas Fiorentina (3-1)
– Gol saat Juventus menaklukkan Bologna (4-1)
Tudor juga mencetak gol di Liga Champions pada 13 September 2000 dalam laga dramatis yang berakhir imbang 4-4 melawan Hamburg.
Baca Juga:Pemimpin Curva Sud Bantah Cari Uang dari Penggemar AC Milan: "Saya Memilki Hubungan yang Baik dengan Klub"Napoli vs AC Milan: Lukaku Incar Gol ke-400 ke Gawang Rossoneri
Namun, meski Tudor tampil gemilang, Juventus gagal memenuhi ekspektasi. Mereka kembali finis sebagai runner-up di Serie A, kali ini di belakang AS Roma asuhan Fabio Capello.
Di Liga Champions, mereka tersingkir di babak penyisihan grup, sementara di Coppa Italia, mereka gugur di babak 16 besar setelah dikalahkan Brescia.
Kegagalan tersebut membuat manajemen Juventus mengambil keputusan besar: Carlo Ancelotti dipecat pada akhir musim.
Lippi Kembali, Tudor Berubah Peran Jadi gelandang Bertahan
Musim 2001/02 menjadi titik balik bagi Igor Tudor setelah kembalinya Marcello Lippi ke Juventus.
Lippi mencoba peran baru untuknya sebagai gelandang bertahan, meskipun Tudor sendiri lebih nyaman bermain sebagai bek tengah.
Ia menunjukkan performa gemilang di awal musim dengan 9 penampilan dan 3 gol di Serie A serta 4 laga dan satu gol di Liga Champions.
Sayangnya, cedera pergelangan kaki kanan yang parah saat melawan Arsenal di Highbury pada Desember 2001 memaksanya absen selama empat bulan.
Baca Juga:Francesco Totti Akui Tak Pernah Nongkrong Bareng Nesta: "Kami Simbol AS Roma dan Lazio"Saran Capello untuk Calon Pelatih AS Roma Musim Depan: "Cari Seseorang yang Memahami Nilai Klub"
Ia kembali pada Maret 2002 dan mencetak gol penting dalam Derby d’Italia melawan Inter Milan, yang berkontribusi dalam keberhasilan Juventus merebut Scudetto di pekan terakhir setelah Inter kalah dari Lazio.
Namun, cedera otot membuatnya kembali absen sebulan kemudian, dan masalah pergelangan kaki memaksanya melewatkan Piala Dunia 2002.
Musim 2002/03 dimulai dengan pemulihan dari operasi pergelangan kaki, dan Tudor sempat kembali tampil baik, termasuk mencetak gol kemenangan melawan Deportivo La Coruña di menit akhir yang membawa Juventus ke perempat final Liga Champions.