Ronaldo Akui Kariernya Hampir Berakhir di Inter Milan: "Saya Menangis Ketakutan"

Ronaldo
Ronaldo Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Luis Nazario da Lima, atau yang lebih dikenal sebagai Ronaldo, mengaku sempat menangis ketakutan saat mengalami cedera parah di Inter Milan.

Sayangnya, dunia sepak bola jarang menyaksikan Ronaldo dalam performa terbaiknya dalam waktu yang lama.

Cedera lutut ganda pada tahun 1999 saat memperkuat Inter hampir memaksanya pensiun lebih awal.

Baca Juga:Nesta Akui Paolo Maldini Bek Terkuat di Dunia: Di Usia 40 Tahun, Dia Masih Melaju Seperti Kereta ApiBursa Transfer AC Milan: Maignan Jadi Rebutan Chelsea dan Aston Villa, Malick Thiaw Dibidik Leverkusen

Meski begitu, sang “Fenomena” berhasil bangkit dan tetap menjadi sosok yang menentukan di lapangan.

Dalam podcast Charla, mantan striker Nerazzurri itu mengenang masa-masa sulitnya di Inter Milan, mengungkap detail di balik perjuangannya menghadapi cedera yang nyaris mengakhiri kariernya.

“Pada tahun 1998, saya mulai merasakan sedikit tendonitis, tetapi saya tetap bisa menyelesaikan Piala Dunia dengan baik. Saya pikir itu hal biasa yang dialami banyak pemain,” ujar Ronaldo dikutip dari Calciomercato.

“Namun, sejak 1999, kondisinya semakin buruk hingga tendon saya mengalami robekan sebagian,” lanjutnya.

“Di Inter, kami membuat kesalahan dengan hanya menjahit sebagian tendon itu. Tak ada yang menyangka bahwa enam bulan kemudian, tendon saya akan putus sepenuhnya,” tambahnya.

Ronelado kemudian menceritakan momen mengerikan saat tendonnya patah yang membuatnya menangis ketakutan.

“Saat tendon itu benar-benar putus, awalnya saya berpikir bahwa saya terkena lemparan batu atau tembakan,” kenangnya.

Baca Juga:Inzaghi Dapat Bonus Rp16,5 Miliar Jika Inter Raih Scudetto, Tambahan Rp99 Miliar Jika Juara Liga Champions5 Pemain dengan Gaji Tertinggi di Liga Premier: Haaland Nomor 1, Pendapatan Salah Setara dengan Casemiro

“Saya jatuh dan secara refleks menahan lutut saya dengan tangan. Saat itulah saya menyadari ada sesuatu yang patah. Saat itu juga, pikiran saya langsung bercampur aduk,” ungkapnya.

“Saya mulai menangis, bukan karena rasa sakit, tetapi karena ketakutan. Saya bertanya pada diri sendiri: ‘Apa yang terjadi pada saya? Apakah karier dan hidup saya sudah berakhir?’” tuturnya.

Ronaldo akhirnya menjalani pemulihan panjang dan kembali ke lapangan, meskipun dalam bentuk yang berbeda.

Perjalanan kariernya menjadi bukti ketangguhan seorang legenda sepak bola yang tidak menyerah pada nasib.

0 Komentar