HMI Soroti Persoalan Sampah di Tasikmalaya, DLH Lakukan Pembersihan TPS Liar

membersihkan sampah di kota tasikmalaya
Dinas Lingkungan Hidup membersihkan sampah di salah satu TPS liar di Bungursari pada Kamis 27 Maret 2025. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kepala Bidang Lingkungan Hidup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya, Dikri Rizki Ramadhan, menyoroti persoalan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota Tasikmalaya. Ia menilai lonjakan sampah selama Ramadan dan potensi peningkatan pasca-Lebaran harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dengan skema strategis yang konkret.

“Jarang sekali melihat lokasi di Kota Tasikmalaya yang benar-benar bersih dari sampah. Sampah sudah menjadi pemandangan biasa di setiap sudut kota,” ujar Dikri.

Ia menilai slogan Tasik Kota Resik tidak lagi mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Menurut Dikri, menjamurnya tempat pembuangan sampah (TPS) liar menjadi bukti kurangnya edukasi dan sistem pengelolaan yang jelas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Baca Juga:Jenazah Warga Kota Tasikmalaya yang Tenggelam di Perairan Ketapang Akhirnya DimakamkanVandalisme "Radar Jangan Bungkam" Hiasi Pemandangan di Seberang Kantor Radar Tasikmalaya Grup

Ia menuding bahwa selama ini masyarakat hanya dimintai retribusi kebersihan oleh oknum tertentu tanpa mendapatkan layanan yang memadai.

“Banyak warga mengeluh karena sampah mereka tidak pernah diangkut, meskipun sudah membayar retribusi. Ada juga kampung-kampung yang sama sekali tidak pernah tersentuh oleh mobil pengangkut sampah,” lanjutnya.

Dikri menegaskan bahwa peningkatan volume sampah selama Ramadan seharusnya sudah diantisipasi sebelumnya. Limbah dari kemasan parsel, makanan, serta aktivitas belanja yang meningkat menjelang Lebaran membuat produksi sampah melonjak drastis.

Menurutnya, pemerintah harus memiliki skema sistematis untuk mengendalikan sampah musiman ini, bukan hanya sekadar mengandalkan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa solusi berkelanjutan.

“Banjir yang terjadi di Tasikmalaya selama Ramadan seharusnya menjadi tolak ukur bagi DLH dan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk segera mengevaluasi sistem pengelolaan sampah. Kota ini sedang tidak baik-baik saja dalam urusan sampah,” tegasnya.

Dikri juga menekankan bahwa pejabat dan aparatur pemerintah semestinya menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang baik. Ia berharap ada gerakan konkret dari pemerintah untuk menekan produksi sampah, misalnya dengan mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan kemasan sekali pakai dan mendorong pola konsumsi yang lebih ramah lingkungan.

“Pemerintah tidak bisa hanya menyalahkan masyarakat. Mereka harus memberikan contoh nyata dan punya strategi yang jelas agar persoalan sampah ini tidak terus berulang setiap Ramadan dan Lebaran,” pungkasnya.

0 Komentar