RADARTASIK.ID – Leonardo Nascimento De Araujo, atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo, menegaskan bahwa AC Milan telah kehilangan jiwanya sejak kepergian Paolo Maldini.
Dalam wawancara panjang dengan QS, Leonardo berbicara tentang situasi negatif yang dialami Milan dan cara menghadapi generasi pemain muda yang sedang berkembang.
Leonardo menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemain muda saat ini, terutama dalam hal mengatasi tekanan ketika bermain di klub besar seperti Milan.
Baca Juga:Kekhawatiran Paolo Maldini Jadi Kenyataan: Pendukung AC Milan Makin Sulit ke San SiroRaphinha Panaskan Duel Argentina vs Brasil: "Jika Perlu, Kami Akan Mengalahkan Mereka di Luar Lapangan"
“Bermain di San Siro menimbulkan kecemasan. Itu adalah tekanan yang tidak mudah untuk ditangani. Namun, sebagai pelatih atau manajer, tugas saya adalah membantu pemain membebaskan diri dari tekanan itu. Tekanan ini tidak hanya ada di San Siro, tetapi di mana-mana,” kata Leonardo dikutip dari Calciomercato.
Menurutnya, pendekatan yang tepat terhadap pemain muda sangat menentukan perkembangan karir mereka.
“Seorang anak tidak akan pernah bisa konsisten, jadi mari kita hindari memberi mereka tekanan berlebihan,: ujarnya.
“Dahulu, kami bermain sepak bola di jalan selama 8 jam sehari, sementara sekarang anak-anak bermain lebih sedikit. Namun, para pencari bakat ada di mana-mana dan selalu mengamati potensi setiap pemain,” lanjutnya.
Leonardo juga mengungkapkan pengalamannya saat menjadi pelatih Milan di masa sulit, di mana ia harus menghadapi perubahan besar seperti kepergian Kaká dan pensiunnya Maldini.
“Saya memulai tahun tanpa kemenangan selama 5-6 pertandingan. Semua orang menyarankan saya untuk tidak terlalu berbagi pilihan dengan para pemain. Namun, saya berkata kepada mereka, ‘Mari kita bermain dengan gegabah dan mengambil risiko,” kenangnya.
Ia kemudian menceritakan strategi “4-2-Fantasia”, yang berhasil membawa Milan meraih kemenangan bersejarah di Santiago Bernabéu melawan Real Madrid dengan skor 3-2 di Liga Champions.
Baca Juga:5 Striker Incaran Inter Milan Musim Depan: Dari Gustav Isaksen Hingga Nikola KrstovicMarseille Tertawakan Tawaran AS Roma untuk Pemainnya: "20 Juta Euro Hanya Dapat Kaki Kiri"
“Banyak yang mengatakan bahwa ‘4-2-Fantasia’ itu indah dan menghibur. Semuanya dimulai pada pertandingan ketiga di Madrid. Kami menurunkan tim yang sangat ofensif dan menang 3-2. Itu adalah sesuatu yang jarang terjadi di Bernabéu,” ungkapnya.
Namun, dari semua perubahan yang terjadi di Milan, Leonardo melihat kepergian Paolo Maldini menjadi pukulan terbesar bagi klub.