Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan Tepis Isu Seremonial

wali kota tasikmalaya viman alfarizi
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadan memimpin apel Senin pagi 17 Maret 2025. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menepis kritikan yang menyebut dirinya terlalu terpaku pada acara seremonial belaka.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap fokus pada pembangunan daerah. Khususnya dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk lima tahun ke depan.

“Memang proses transisi atau awal kepala daerah itu pastinya harus ada fokus. Jangan sampai kepala daerah terhanyut dalam seremonial belaka. Secara substansi, RPJMD dan persoalan-persoalan rutin harus diselesaikan, jangan sampai tertutupi oleh yang seremonial,” ujar Viman kepada Radar, Senin 24 Maret 2025.

Baca Juga:Jenazah Warga Kota Tasikmalaya yang Tenggelam di Perairan Ketapang Akhirnya DimakamkanVandalisme "Radar Jangan Bungkam" Hiasi Pemandangan di Seberang Kantor Radar Tasikmalaya Grup

Ia menjelaskan bahwa fokus utama pemerintahannya tetap pada tiga isu prioritas dalam program “Asta Cita”, yakni pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Menurutnya, pembangunan saat ini sudah lebih terarah dengan adanya panduan dari pemerintah pusat.

“Sebetulnya sekarang pemerintah berjalan lebih enak dan terarah. Dari pusat pun sudah memberikan guidance, pengawalan arah pembangunan. Jadi kita harus fokus terhadap hal itu, jangan hanya fokus ke seremonial,” tambahnya.

Viman juga mengakui bahwa sebagai kepala daerah, ia sering menerima banyak undangan untuk menghadiri acara seremonial. Namun, ia menegaskan bahwa kehadiran dalam acara tersebut tetap dibatasi agar tidak mengganggu tugas utama sebagai pemimpin daerah.

“Dibilang enggak ya enggak sih, tapi memang banyak undangan. Kita juga harus membatasi, fokus dengan tugas utama. Seremonial itu bukan sesuatu yang negatif. Menyapa masyarakat juga bagian dari tugas kepala daerah. Tapi jangan sampai kita meninggalkan hal yang lebih utama,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kehadiran kepala daerah di publik bisa diwakili oleh perwakilan resmi dari pemerintah daerah, sehingga fokus terhadap pembangunan dan kebijakan tetap terjaga.

“Ya, presentasi saya ke publik itu bisa diwakili. Ada representasi,” pungkasnya.

Dengan pernyataan ini, Wali Kota Tasikmalaya menegaskan bahwa pemerintahannya tetap memprioritaskan pembangunan daerah, meski tetap menjalankan tugas seremonial sebagai bagian dari interaksi dengan masyarakat. (Ayu Sabrina)

0 Komentar