TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Munculnya vandalisme “Ciangir Melawan” menimbulkan tanda tanya dari warga Ciangir Kota Tasikmalaya. Pasalnya mereka menilai ada pihak yang mengatasnamakan warga Ciangir untuk membuat coretan tersebut.
Kendati demikian, salah seorang tokoh warga Ciangir, Elan Hudayanto mengaku kaget dengan coretan itu. Dia pun langsung menanyakan di grup warga dan ternyata itu bukan gerakan dari masyarakat Ciangir. “Itu bukan kami (warga Ciangir),” ungkapnya kepada Radar, Senin malam (24/3/2025).
Hal ini pun menjadi pembahasan di grup whatsapp warga Ciangir yang merasa tidak nyaman. Pasalnya, tulisan itu seakan mengatasnamakan warga Ciangir yang melakukan perlawanan. “Warga juga ada yang emosi karena coretan vandalisme itu seolah dari warga Ciangir,” tuturnya.
Baca Juga:KOK BISA? Buka Kafe Baru, Pembina Al Mumtaz Malah Didemo Warga Karena Dikira Mau Jual MirasTim Pengacara Menggugat Mantan Klien, Tergugatnya Ahli Waris Pemilik Lahan di Jalan Yudanegara
Elan juga khawatir pihak yang menggunakan narasi “Ciangir Melawan” itu sengaja mengatasnamakan warga untuk kepentingan tertentu. Dia pun berharap siapa pun yang membuat coretan vandalisme itu lebih jantan dan terbuka. “Jangan sembarangan, kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan, yang akan disorot ya kami warga Ciangir,” ucapnya.
Seperti diketahui, coretan vandalisme muncul di pintu rolling door pabrik seberang Graha Pena Radar Tasikmalaya di Jalan SL Tobing, Senin (24/3/2025). Di mana tertulis kalimat “Radar Jangan Bungkam” dan “Ciangir Melawan” menggunakan cat semprot warna merah.
Tulisan itu pertama diketahui security Graha Pena Radar Tasikmalaya, Engkon Jaya. Dia mendapati tulisan itu saat jam sahur. “Ketahuannya jam 03.00 WIB,” ujarnya.
Engkon juga tidak mengetahui secara pasti kapan dan siapa yang membuat coretan tersebut. Pasalnya dia tidak melihat ada orang yang datang dan melakukan aksi vandalisme di tempat itu. “Tahu-tahu sudah ada tulisan itu di seberang,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Radar Tasikmalaya memang sering memberitakan tentang kondisi pencemaran di Ciangir Kecamatan Tamansari sejak pertengahan November 2024. Terakhir kali, yakni soal kunjungan Plt Kadisdik, Nanang Suhara ke SDN Ciangir pada 18 Maret 2025, sebagai salah satu yang terdampak pencemaran.
Dalam kunjungan itu, Nanang berdikusi dengan pihak sekolah dan orang tua tentang dampak bau busuk sampah TPA Ciangir terhadap kesehatan anak didik. Pasalnya karam sekolah tersebut ke IPAL TPA relatif sangat dekat sehingga bau busuk sampah yang menyengat tercium.(rangga jatnika)