Aditya juga mengungkapkan bahwa hasil survei internal menunjukkan pasangan Ai-Iip masih unggul meskipun ada sedikit penurunan.
“Meskipun memang ada penurunan, termasuk bagi semua calon, terutama dalam PSU ini partisipasi pemilih rendah. Maka tugas kita dan KPU serta semua pihak mensosialisasikan agar masyarakat datang ke TPS menyalurkan suaranya,” tambahnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya, H Ami Fahmi, menegaskan bahwa setelah ditetapkan KPU, pasangan Ai-Iip tidak membutuhkan persiapan baru, melainkan tinggal menjemput suara di PSU.
Baca Juga:Jenazah Warga Kota Tasikmalaya yang Tenggelam di Perairan Ketapang Akhirnya DimakamkanVandalisme "Radar Jangan Bungkam" Hiasi Pemandangan di Seberang Kantor Radar Tasikmalaya Grup
“Sebetulnya sudah tidak persiapan lagi, tetapi tinggal menjemput suara dan memenangkan PSU ini,” kata Ami.
Menurutnya, dukungan dari partai koalisi, relawan, simpatisan, dan kader PKB tetap solid. Sehingga tidak diperlukan sosialisasi lagi kepara para kader dan simpatisan di bawah.
“Tetapi bagaimana kembali masyarakat berpartisipasi pada PSU di 19 April nanti. Bahkan H Iip Miptahul Paoz saat turun ke masyarakat, sejak 2020 rutin diundang pengajian masyarakat,” terangnya.
Ami juga menyoroti figur Iip Miptahul Paoz sebagai ulama, santri, dan putra pendiri Pondok Pesantren Baitul Hikmah, Haur Kuning Salopa.
“Kita optimis perolehan suara Ai-Iip tidak berkurang dan unggul. Namun dalam PSU ini partisipasi pemilih tetap harus disosialisasikan, baik oleh KPU termasuk semua pihak yang memiliki tanggung jawab mensosialisasikan PSU ini,” pungkasnya. (Diki Setiawan)