RADARTASIK.ID – Juventus resmi berpisah dengan Thiago Motta dan mempercayakan kursi pelatih kepada Igor Tudor hingga akhir musim.
Pemecatan Motta yang awalnya direncanakan pada awal April, dipercepat agar Tudor bisa langsung mempersiapkan tim menghadapi Genoa pada giornata ke-30 Serie A.
Manajemen Juventus memilih Tudor sebagai penggantinya dibanding Roberto Mancini, karena kesediaannya menerima kontrak jangka pendek selama tiga bulan, dengan opsi negosiasi ulang di akhir musim.
Baca Juga:Angelo Gregucci: Fans Tak Akan Memaafkan Lazio Jika Mengalami Nasib Buruk Seperti AS RomaDybala Cedera hingga Akhir Musim, Di Livio Sarankan AS Roma Bermain dengan Dua Penyerang
Rencana klub adalah membiarkan Tudor menangani sembilan laga tersisa di Serie A dan memimpin tim di Piala Dunia Antarklub sebelum memutuskan apakah akan memperpanjang kontraknya atau mencari pelatih baru, dengan Mancini tetap menjadi opsi untuk musim 2025/26.
Tudor, yang memiliki sejarah bersama Juventus baik sebagai pemain maupun asisten pelatih Andrea Pirlo pada musim 2020/21, siap mengambil alih tim.
Namun, bagaimana ia akan merombak taktik yang sebelumnya diterapkan Motta?
Dilansir dari Calciomercato, Tudor dikenal menyukai skema 3-4-2-1, seperti yang ia gunakan di Verona dan Lazio.
Formasi ini terbukti efektif, dengan contoh sukses Caprari-Simeone-Barák di Verona. Juventus saat ini bermain dengan formasi 4-2-3-1 di bawah Motta, sehingga akan ada penyesuaian signifikan dalam susunan pemain.
Di lini belakang, trio bek di depan kiper Michele Di Gregorio kemungkinan akan diisi oleh Pierre Kalulu, Renato Veiga, dan Federico Gatti, dengan Dean Huijsen sebagai pelapis utama.
Di sektor sayap, Timothy Weah dan Andrea Cambiaso memiliki karakteristik yang cocok sebagai starter, sementara Joseph Nonge dan Francisco Conceição harus beradaptasi dengan peran berbeda jika tidak bisa bermain melebar.
Untuk posisi gelandang serang, persaingan ketat terjadi antara Teun Koopmeiners, Kenan Yildiz, Weston McKennie, dan Nico González.
Baca Juga:Tak Ingin Nico Paz Gabung Inter Milan, Fabregas Temui AncelottiAlberto Zaccheroni Percaya AC Milan Akan Lolos ke Liga Champions: Ingatkan Sejarah di Era Ancelotti
Tetapi, Yildiz diprediksi menjadi pemain kunci dalam skema ini dan di lini depan, Randal Kolo Muani atau Dusan Vlahovic akan menjadi ujung tombak.
Namun, Vlahovic kemungkinan besar semakin terpinggirkan karena Tudor lebih menyukai gaya permainan yang lebih fleksibel dengan satu penyerang.