RADARTASIK.ID – Mantan pelatih AC Milan, Alberto Zaccheroni, percaya bahwa Rossoneri masih memiliki peluang besar untuk lolos ke Liga Champions.
Ia pun mengingatkan momen serupa pada era Carlo Ancelotti, ketika Milan berhasil mengamankan posisi keempat di laga terakhir Serie A.
Saat menghadiri acara penghargaan Maestrelli Trophy, Zaccheroni menegaskan pentingnya konsistensi dalam permainan Milan agar mereka bisa mengatasi kritik yang saat ini menghantam tim.
Baca Juga:Jurnalis Italia Bantah Inter Tak Diunggulkan Lawan Munchen: Mereka Punya Cukup Senjata Untuk Hancurkan BayernJurnalis Italia Sarankan Spalletti Mainkan Daniel Maldini: "Saya Melihat Potensi Besar dalam Dirinya"
“Kualitas tim ini tidak perlu diragukan lagi. Para pemain Milan memiliki level tinggi, tetapi mereka belum menunjukkan performa yang konsisten di lapangan,” ujar Zaccheroni dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Anda tidak pernah tahu apakah ini akan menjadi hari baik atau buruk bagi mereka. Di Milan, selalu ada tekanan besar, dan para pemain harus tahu bagaimana menghadapinya,” lanjutnya.
Zaccheroni mengingatkan bahwa sejarah menunjukkan Rossoneri pernah menghadapi situasi serupa dan berhasil mengatasinya.
Pada musim 2001/2002, Milan asuhan Ancelotti sempat tertinggal enam poin dari posisi keempat setelah kekalahan di Bologna pada pekan ke-26.
Dengan format 18 tim dan hanya delapan pertandingan tersisa, Milan saat itu hanya perlu menyalip dua tim—Bologna dan Chievo.
Kini, tantangannya lebih berat karena mereka harus melewati lima tim, meskipun memiliki satu pertandingan lebih banyak untuk dimainkan.
Milan kemudian mampu mencatat tiga kemenangan beruntun yang menjadi dorongan besar dalam perebutan tiket Liga Champions.
Baca Juga:Media Italia: Sergio Conceicao Hanya Punya Peluang Lima Persen Bertahan di AC Milan Musim DepanLautaro Martinez: Kami Yakin Meraih Scudetto Setelah Mengalahkan AC Milan
Mereka tetap dalam persaingan meski sempat ditahan imbang oleh Chievo dan Roma serta kalah dari Juventus.
Pada pekan-pekan terakhir, kemenangan 3-0 atas Verona memastikan mereka finis di posisi keempat, yang kemudian dikukuhkan dengan kemenangan 3-0 melawan Lecce.
“Sejarah mengajarkan kita bahwa Rossoneri telah berhasil memulihkan selisih enam poin dalam kondisi yang kurang lebih sama,” ungkap Zaccheroni.
“Milan asuhan Ancelotti, setelah kekalahan di Bologna pada pekan ke-26, berada di posisi keenam, tertinggal enam poin dari Bologna yang berada di posisi keempat dan Chievo yang menempati posisi kelima,” tambahnya.
“Saat itu, Milan mampu meraih tiga kemenangan beruntun yang membuat mereka tetap bersaing meski sempat kalah dari Juventus,” lanjutnya.