RADARTASIK.ID – Mantan pelatih Lazio dan bek legendaris Juventus, Igor Tudor, disebut-sebut sebagai kandidat utama untuk menggantikan Thiago Motta yang posisinya terancam dipecat.
Hasil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir membuat posisi Motta saat ini berada dalam tekanan besar.
Kekalahan telak dari Atalanta dan Fiorentina, dengan total tujuh gol bersarang di gawang mereka, tak hanya mengubur harapan meraih Scudetto tetapi juga mengancam peluang Bianconeri untuk finis di zona Liga Champions musim depan.
Baca Juga:Giovanni Galeone: Allegri Hanya Butuh Tambahan Bek Baru untuk Membawa AC Milan Terbang TinggiAC Milan Gagal Total, Ibrahimovic Mulai Dipinggirkan
Meski manajemen Juventus masih menunjukkan kepercayaan terhadap Motta, masa depannya di kursi pelatih belum terjamin.
Menurut jurnalis Fabrizio Romano, status Motta di klub masih belum aman, dan segala kemungkinan masih terbuka, termasuk pemecatan sebelum akhir musim.
Laga melawan Genoa pada Sabtu, 29 Maret, bisa menjadi momen penentu bagi Motta sebagai juru taktik Nyonya Tua.
Kekalahan dalam pertandingan tersebut berpotensi semakin memperburuk situasinya dan membuka pintu bagi pergantian pelatih sebelum musim berakhir.
Jika Juventus memutuskan untuk berpisah dengan Motta, Igor Tudor dikabarkan menjadi kandidat utama untuk mengambil alih.
Mantan bek Juventus itu saat ini berstatus bebas setelah meninggalkan Lazio pada Juni 2024.
Tudor memiliki pengalaman melatih di berbagai klub, termasuk Udinese, Hellas Verona, dan Marseille.
Baca Juga:Dua Alasan Mengapa Carlo Ancelotti Bisa Menjadi Pelatih AS Roma Musim DepanMedia Italia: Inter Milan Pantau Jay Idzes Saat Matikan Romelu Lukaku
Saat menangani Lazio, ia berhasil membawa tim lolos ke Liga Europa sebelum akhirnya mengundurkan diri setelah hanya tiga bulan menjabat.
Selain Tudor, nama Roberto Mancini juga masuk dalam bursa calon pengganti Motta. Mantan pelatih tim nasional Italia itu saat ini belum memiliki klub setelah meninggalkan posisinya di timnas Arab Saudi pada Oktober 2024.
Gaya Melatih Tudor
Tudor dikenal sebagai pelatih yang menerapkan gaya permainan agresif dan intens yang jelas akan menyenangkan penggemar Juve.
Saat menangani Marseille, ia pernah mengatakan, “Saya menginginkan sepak bola yang berani dan intensif, tidak hanya mengandalkan pertahanan. Saya ingin orang-orang yang datang ke stadion terhibur dan tidak kecewa.”
Pendekatan tersebut bisa menjadi angin segar bagi Juventus yang tengah mengalami inkonsistensi di bawah asuhan Motta.