TASIKMALAYA. RADARTASIK.ID – Meskipun melapak di badan jalan, para pedagang pasar dadakan di Jalan HZ Mustofa tak punya kekhawatiran ditertibkan Satpol PP. Pasalnya petugas sudah biasa lalu lalang sebatas mengingatkan untuk menjaga ketertiban.
Pantauan Radar, Jalan HZ Mustofa semakin dipadati oleh para pedagang pada Jumat sore (21/3/2025). Di satu sisi diisi tenda-tenda pedagang pakaian dan di seberangnya ditempati gerobak dagangan aneka jajanan.
Dengan kondisi ini, pengunjung tidak bisa berharap banyak bisa menemukan tempat parkir yang representatif. Bahkan sejumlah mobil tampak terparkir di jalur lalu lintas karena ruang parkir tidak tersedia.
Baca Juga:Dinilai Mempermalukan Wali Kota, Para Kepala Dinas Perlu Dievaluasi Terkait Penataan di Jalan HZ MustofaHasil Retret, Wamendagri Bima Arya Sebut Kepala Daerah Lebih Kompak dan Disiplin
Meski demikian, para pedagang di sepanjang Jalan HZ Mustofa itu tidak takut atau khawatir digusur atau ditertibkan oleh Satpol PP. Selain karena petugas sudah biasa lewat, mereka pun sudah membayar biaya melalui pengurus.
Salah seorang pedagang asal Cikijing Majalengka, Ari Ibrahim (36) mengatakan bahwa dia mengeluarkan biaya senilai Rp 400 ribu per hari untuk lapak di Jalan HZ Mustofa. Meskipun dia akui untuk dua hari pertama, modal itu belum tertutupi. “Kemarin terjual 4 picis celana, sekarang belum ada sama sekali, jadi dua hari ini modal tidak ketutup,” katanya.
Kendati demikian, dirinya optimis semakin mendekati lebaran pembeli akan meningkat. Karena dia sudah rutin membuka lapak di jalan tersebut setiap menjelang lebaran. “Biasanya H-3 banyaknya, mudah-mudahan,” terangnya.
Disinggung soal potensi ditertibkan oleh Satpol PP karena melapak di badan jalan, dia tidak khawatir. Karena petugas sudah biasa lalu lalang dan lewat begitu saja. “Suka ada kan lewat, enggak apa-apa, lebih khawatir dagangan enggak laku,” katanya.
Hal serupa diungkapkan Faiz Saipul Miftah (28), pedagang baju yang juga mengeluarkan biaya yang sama yakni senilai Rp 400 ribu untuk satu hari. Meskipun relatif sepi dibanding tahun kemarin, namun penjualannya tidak begitu buruk. “Kemarin hari pertama dapat Rp 4 juta sehari, tahun kemarin Rp juta sampai Rp 10 juta sehari bisa dapat,” terangnya.
Soal potensi ditertibkan oleh petugas, dia pun mengaku tidak khawatir. Karena petugas Satpol PP hanya sebatas mengimbau agar dirinya tetap berjualan di tenda. “Satpol PP ada imbauan, biar enggak terlalu depan,” katanya.(rangga jatnika)