TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Publik mendukung rencana Pemkot yang akan menjaga Jalan HZ Mustofa agar tetap tertata menjelang lebaran. Namun sebelum ada bukti kawasan itu bebas dari pasar dadakan, rencana Pemkot tersebut hanya akan menjadi sebatas wacana.
Sikap Pemkot Tasikmalaya sendiri dinilai masih ragu-ragu soal langkah yang akan diambil untuk menjaga ketertiban di Jalan HZ Mustofa. Pasalnya tidak ada ketegasan bahwa pasar dadakan akan betul-betul diantisipasi.
Ketua Forum Silaturahmi RT RW (Forsil RT RW) Deden Tazdad melihat sikap pemerintah soal ketertiban HZ Mustofa masih ambigu. Ketegasan dari wali kota pun masih belum terlihat mutlak. “Karena tidak ada sikap atau pernyataan bahwa pasar dadakan akan dicegah,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (19/3/2025).
Baca Juga:Samsat Mulai “Diserbu” Penunggak Pajak Kendaraan, Efek Kebijakan Pemutihan dari Gubernur Jabar Dedi MulyadiDi Kota Tasikmalaya Ada Gak Ya? Polisi Bidik Premanisme Berkedok Ormas
Begitu juga sikap dari dinas-dinas terkait yang sebelumnya turun ke jalan. Langkah-langkah yang diambil masih terkesan formalitas dan belum betul-betul tegas. “Mungkin wali kota masih belum memahami situasinya, tapi dinas-dinasnya malah ikut ragu-ragu bukannya memberikan masukan yang jelas,” tuturnya.
Maka dari itu dia melihat ada dua persoalan dalam hal ini yakni Viman Alfarizi Ramadhan belum punya power yang kuat. Ditambah dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang cenderung ada ketakutan. “Entah takut masukannya tidak didengar, atau ada ketakutan hal lain entahlah,” ucapnya.
Pastinya, gerakan penertiban kemarin menurutnya belum banyak membuktikan ketegasan pemerintah. Dia pun ingin melihat ketika muncul tenda-tenda pedagang atau pasar dadakan, sejauh mana Pemkot punya nyali. “Belum ada bukti jadi belum teruji,” ucapnya.
Ada pun sedikit masukan dari Deden, menurutnya pemerintah jangan sampai membiarkan pedagang menjadikan Jalan HZ Mustofa sebagai pasar dadakan. Kalau pun memang ada, lebih baik digabungkan dengan aktivitas yang sudah ada. “Biar ikut ke yang sudah ada saja, jangan sampai membuat yang baru,” imbuhnya.
Salah satu pengunjung asal Tawang, Hendriana (45) mengaku sangat mendukung jika pemerintah mencegah adanya pasar dadakan di Jalan HZ Mustofa. Karena menurutnya, hal itu akan menimbulkan kemacetan dan mengganggu pejalan kaki. “Ya akan lebih bagus tidak ada pasar dadakan di Jalan HZ (Mustofa), jadi enggak terlalu macet,” imbuhnya.(rangga jatnika)