RADARTASIK.ID – Monza tengah berjuang keluar dari ancaman degradasi dan mengambil langkah drastis dengan merekrut pelatih mental.
Beberapa bulan terakhir menjadi momen krusial bagi klub yang kini berada di dasar klasemen Serie A, hanya mengumpulkan 15 poin dan tertinggal 10 poin dari zona aman.
Tim asuhan Alessandro Nesta baru meraih dua kemenangan sepanjang musim, dengan catatan serangan terburuk ketiga (24 gol) dan pertahanan terburuk ketiga (49 kebobolan).
Baca Juga:Morata Menyesal Tinggalkan Atletico untuk AC Milan: "Saya Seharusnya Tidak Membuat Keputusan Itu"Nakata Mengaku Bukan Penggemar Berat Sepak Bola: Saya Bahkan Tidak Tahu Setengah Nama Tim Serie A
Bursa transfer musim dingin pun belum mampu meningkatkan performa tim, sementara kepergian Raffaele Palladino meninggalkan celah besar di bangku kepelatihan.
Menurut laporan Corriere dello Sport, CEO Monza Adriano Galliani memutuskan untuk membawa pelatih mental guna memperbaiki kondisi psikologis para pemain.
Pilihan jatuh pada Stefano Tirelli, yang memiliki pengalaman bekerja dengan tim nasional Inggris dan Chelsea era José Mourinho.
Monza berharap pendekatan ini dapat menciptakan stabilitas dalam tim dan membantu para pemain mencapai performa terbaik mereka.
Tantangan pertama bagi pelatih mental baru ini adalah pertandingan tandang melawan Cagliari pada Minggu, 30 Maret.
Setelah itu, Monza akan menghadapi Como (5 April) dan Venezia (12 April), tiga laga penting melawan sesama tim papan bawah yang bisa menentukan nasib mereka.
Selanjutnya, Monza akan menjalani jadwal berat melawan Napoli, Juventus, dan Atalanta, sebelum menutup musim dengan menghadapi Udinese, Empoli, dan laga terakhir di San Siro melawan AC Milan.
Baca Juga:Tammy Abraham: Pemain Cadangan yang Lebih Bersinar Dibandingkan Striker Utama AC MilanAC Milan Tolak Keinginan AS Roma untuk Barter Saelemaekers dengan Tammy Abaraham
Tim harus segera menemukan momentum jika ingin bertahan di Serie A karena sangat ironis jika melihat Milan mengirim tim Galliani ke Serie B musim depan.