Andiratna menyebutkan, setelah pelaku diberikan uang berpamitan dan pergi sambil mengatakan bahwa bantuan PKH itu akan segera cari ke Kantor Pos. “Pelaku mengaku bernama Asep, dengan ciri-ciri tinggi kurus, memakai motor Yamaha N-Max warna merah,” jelas dia.
Pendamping Desa, Ruby menyebutkan berdasarkan penelusuran petugas pendamping hingga Jumat 14 Maret jumlah korban baru dua orang.
“Untuk yang dua orang ini satu Atikah, warga Kampung Cipaingeun, Desa Cipaingeun dengan kerugian Rp 200 ribu, kedua bernama Utik Sartika, warga Kampung limusnunggal Desa Sodong hilir kerugian Rp Rp 50 ribu,” ungkapnya.
Baca Juga:Upaya Wujudkan Kesetaraan Gender, Arip Rachman Sosialisasikan Perda Perlindungan dan Pemberdayaan PerempuanPDI Perjuangan Usung Ai Diantani sebagai Cabup di PSU Kabupaten Tasikmalaya, Popularitas Tinggi Jadi Alasannya
Jumlah korban kemungkinan akan bertambah, karena dari informasi yang beredar kasus tersebut sudah sering terjadi. Untuk menghindari bertambahnya korban, pihaknya langsung menyampaikan imbauan kepada warga agar jangan mudah percaya terhadap siapapun yang mengatasnamakan bantuan.
“Bahkan kami sudah menyebarkan informasi melalui grup WA warga apabila kedatangan orang yang mengaku petugas PKH apalgi sampai meminta uang, agar jangan ditanggapi bahkan harus segera melapor baik ke kami, ke desa, atau ke pihak kepolisian” tegas dia. (ujg)