TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Polres Tasikmalaya Kota bekerja sama dengan berbagai unsur untuk melakukan donor darah di Gedung Creative Center (GCC) Dadaha, Selasa (18/4/2025). Ratusan personel pun dikerahkan guna mendukung ketersediaan darah di Kota Tasikmalaya.
Pendonor didominasi oleh personel kepolisian dari mulai bintara sampai dengan perwira juga bhayangkari. Ada juga masyarakat umum yang ikut serta mendonorkan darahnya. Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan pun sempat meninjau kegiatan tersebut.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M Faruk Rozi menerangkan bahwa pihaknya mendapat informasi ketersediaan yang menipis. Terlebih di bulan Ramadan ini, jumlah pendonor relatif menurun. “Kita ketahui bersama bahwa persediaan darah di bulan Ramadan cenderung menipis,” ungkapnya.
Baca Juga:Tim Gabungan Turun ke Jalan HZ Mustofa, Tapi Soal Pasar Dadakan Pemkot Masih KebingunganPemuda di Tasikmalaya Pura-Pura Dibegal di Jalan Sewaka, Padahal Korban Judi Online
Pihaknya mengerahkan sekitar 250 orang personel untuk mendonorkan darahnya. Mengingat kebutuhan yang cukup tinggi, pihaknya juga mengajak masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi. “Namun tentunya ada tahapan pemeriksaan medis dulu sebelum dinyatakan boleh atau tidaknya mendonor,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya mengusung tagline Superhero karena pendonor merupakan pahlawan bagi mereka yang membutuhkan darah. Sehingga setiap orang punya kesempatan untuk menjadi pahlawan bagi orang lain. “Sejatinya pendonor itu adalah superhero bagi orang lain,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan dr Uus Supangat mengapresiasi gerakan dari aparat kepolisian tersebut. Pasalnya dia akui bahwa seiring berjalannya waktu, kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya semakin meningkat. “Dari mulai korban kecelakaan, ibu melahirkan, pasien talasemia dan tindakan lain yang membutuhkan darah,” ucapnya.
Dalam sebulan, rata-rata kebutuhan darah di semua faskes di Kota Tasikmalaya lebih dari 3.000 labu. Sementara pendonor aktif biasanya hanya mencukupi 1.500. “Selebihnya mengandalkan pendonor sukarela,” terangnya.
Ke depannya, kata dr Uus, kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya berpotensi semakin meningkat lagi. Pasalnya dengan bertambahnya fasilitas kesehatan, tuntutan darah untuk penanganan medis pun semakin bertambah. “Sehingga masyarakat yang mendapat layanan jasa kesehatan meningkat terus, sehingga kebutuhan darah juga akan meningkat,” imbuhnya.
Soal aktivitas donor di waktu puasa, menurutnya masih aman selama kondisi fisik memungkinkan. Apalagi waktu sore hari, sehingga pemulihan bisa dilakukan lebih cepat. “Pas sekali di sore hari, karena mendekati buka jadi pemulihannya bisa cepat,” katanya.(rangga jatnika)