RADARTASIK.ID – Saat ini, Amerika Serikat tengah memasuki fase penting dalam regulasi aset digital.
Hal tersebut bukan hanya karena presiden terpilih merilis memecoin Solana menjelang pelantikannya, tetapi juga karena Solana dan memecoin lainnya kini diajukan sebagai aset untuk serangkaian Exchange-Traded Funds (ETF) kripto baru.
Hadley Stern, Chief Compliance Officer (CCO) Marinade Labs, dalam tulisannya di CoinDesk menyampaikan, dalam waktu yang sangat singkat, pasar kripto di AS telah mengalami perubahan yang signifikan, mulai dari hambatan yang luar biasa hingga kebijakan yang terkesan tidak masuk akal.
Baca Juga:Stagflasi Mengancam, Apakah Bitcoin Masih Bisa Jadi Tempat Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?Sudah Masuk ke Rekening, THR ASN Cair Rp 9,36 Triliun, Pensiunan Rp 11,5 Triliun, Cek!
Walaupun sulit dibayangkan seorang penasihat keuangan memberi saran seperti, ”Anda sedikit kurang alokasi di koin $TRUMP,” kenyataannya adalah bahwa beberapa mata uang kripto baru bisa menjadi aset yang sah untuk ETF.
Menurut Stern, ada pandangan yang menganggap memecoin tersebut tidak berguna, tetapi ada juga yang melihatnya sebagai bentuk ekspresi kreatif.
Meskipun bukan karya seni seperti simfoni Mozart, koin-koin seperti $BONK dan $PENGU jelas memiliki nilai budaya yang bisa memikat perhatian investor, baik dari kalangan ritel maupun institusional.
Berbicara tentang Solana, blockchain ini kini menempati posisi sebagai aset terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar dan yang terbesar berdasarkan penggunaan jaringan.
Bitcoin yang awalnya dipandang sebagai mata uang digital kini lebih berfungsi sebagai penyimpan nilai digital.
Di sisi lain, Solana telah mengukuhkan dirinya sebagai platform kontrak pintar yang mengandalkan Proof of History, yang memungkinkan aplikasi blockchain berjalan dengan efisien.
Ini menunjukkan bahwa sudah saatnya bagi Solana untuk memiliki ETF-nya sendiri.
Baca Juga:Impor Indonesia Februari 2025 Melonjak, Apa yang Mendorong Kenaikannya?Ekspor Indonesia Februari 2025: Tren Positif Berlanjut, Jabar Pengekspor Terbesar, Tiongkok Tujuan No 1
Stern memandang, jalan menuju persetujuan ETF untuk aset digital bukanlah hal yang mudah.
Butuh waktu sepuluh tahun dan sebuah gugatan hukum untuk menyetujui ETF Bitcoin.
Setelah itu, ETF Ethereum juga akhirnya disetujui, meskipun ada persyaratan tertentu, seperti penghapusan fitur ”staking” dari aplikasi penerbit.
Dengan keputusan tersebut, SEC pada dasarnya memutuskan bahwa penerbit dan investor tidak boleh terlibat dalam tata kelola blockchain, meskipun mereka dapat berinvestasi di dalamnya.