RADARTASIK.ID – Adrien Rabiot menjadi salah satu sosok paling disorot dalam laga Le Classique antara Olympique Marseille dan Paris Saint-Germain (PSG).
Mantan pemain PSG yang kini membela Marseille itu mendapat sambutan buruk dari para pendukung Les Parisiens, termasuk hujatan verbal dan spanduk bernada hinaan.
Bukan hanya Rabiot yang menjadi sasaran, tetapi juga sang ibu sekaligus agennya, Veronique Rabiot juga menjadi sasaran kemarahan.
Baca Juga:Daftar Pemain Muda yang Makin Bersinar Usai Dibuang Juventus: Dari Nicolo Fagioli hingga RovellaComo dan Real Madrid Kompak Halangi Niat Inter Milan Gaet Nico Paz
Meskipun pihak panitia sempat mengimbau agar para suporter tidak meneriakkan yel-yel ofensif, nyatanya hinaan terus terdengar sepanjang pertandingan.
Di akhir laga, PSG menang 3-1 atas tim asuhan Roberto De Zerbi, sekaligus memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen Ligue 1.
Beberapa spanduk provokatif muncul di Virage Auteuil, sektor ultras PSG dan jelas menargetkan Rabiot dan ibunya dengan kalimat-kalimat yang menyinggung secara personal.
Usai pertandingan, Veronique Rabiot mengungkapkan kemarahannya atas perlakuan yang diterima putranya serta dirinya sendiri dalam wawancara dengan France Info.
“Tentu saja, saya akan mengajukan keluhan. Saya tidak mengerti mengapa pertandingan tidak dihentikan,” kata Veronique dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Saya tidak mengerti mengapa tidak ada yang marah. Saya benar-benar marah, marah, benar-benar marah tentang apa yang bisa dikatakan dan ditulis, tanpa ada yang bereaksi,” sesalnya.
Reaksi Veronique Rabiot memperlihatkan bahwa insiden ini bukan sekadar rivalitas biasa, melainkan serangan personal yang sangat tidak pantas dalam dunia sepak bola.
Baca Juga:Inter Milan dan Simone Inzaghi: Mimpi Buruk Gasperini dan AtalantaPatahkan Tiga Peluang Cagliari: Media Italia Juluki Kiper AS Roma "Super Svilar"
Kini, publik menanti apakah LFP (Ligue de Football Professionnel) akan mengambil tindakan atas insiden ini atau justru membiarkan kasus tersebut berlalu begitu saja.