Kedekatan mereka bahkan terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah pesta kostum Tottenham, Alli pernah berdandan sebagai Ali G, sementara Walker tampil sebagai Mrs. Doubtfire.
Walalupun di sepak bola Italia, mulai dari Serie A hingga Serie D, berbagai kejadian unik kerap terjadi setiap pekan.
Namun, seorang pemain meminta wasit untuk membatalkan kartu merah bagi lawan di laga yang masih berlangsung ketat adalah hal yang sangat jarang terjadi.
Baca Juga:Lautaro Bertarung Seperti Singa, 3 Kartu Merah Warnai Kemenangan Inter atas AtalantaRekor Artem Dovbyk Usai Bawa AS Roma Tekuk Cagliari
Momen emosional di San Siro itu memperlihatkan sisi kemanusiaan Walker yang menyentuh hati banyak penggemar Milan.
Tetapi, tidak semua orang setuju dengan tindakannya dan tindakan Walker di San Siro memicu perdebatan di media sosial.
Sebagian penggemar Milan menilai aksinya sebagai bentuk kurangnya profesionalisme. Mereka mengkritik bahwa meskipun Walker memiliki hubungan erat dengan Alli, persahabatan seharusnya tidak mencampuri kepentingan tim di lapangan.
Salah satu argumen yang muncul: Bagaimana jika Alli mencetak gol penyeimbang pada menit ke-96?
Bagi sebagian fans, tindakan Walker seolah menunjukkan bahwa ia lebih memprioritaskan hubungan pribadi daripada kepentingan tim.
Namun, di sisi lain, banyak pula yang memuji aksi Walker sebagai bentuk solidaritas yang luar biasa di dunia sepak bola.
Perdebatan ini mencerminkan dua perspektif berbeda—antara sportivitas dan kemanusiaan versus profesionalisme dan loyalitas terhadap klub.
Baca Juga:Benarkah Jurgen Klopp Akan Gantikan Thiago Motta di Juventus? Ini Kata Jurnalis ItaliaCapello Tuding AC Milan Tak Punya Struktur Jelas: "Saya Tak Memahami Peran Ibrahimovic"
Apa pun pendapatnya, satu hal yang jelas: momen ini akan terus diingat oleh fans Milan dan sepak bola bukan hanya soal hasil akhir di lapangan.