CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pascapandemi Covid-19, Kabupaten Ciamis telah mengalami peningkatan kasus bunuh diri yang cukup signifikan. Hal ini menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian lebih mendalam.
Meskipun tampak sebagai fenomena yang tersembunyi, serangkaian kejadian bunuh diri yang terjadi secara beruntun di daerah tersebut menunjukkan adanya masalah mendalam yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat sekitar.
Muhamad Abid Buldani, seorang pemerhati sosial dari Ciamis, menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena bunuh diri yang terus terjadi di Kabupaten Ciamis.
Baca Juga:PDI Perjuangan Usung Ai Diantani sebagai Cabup di PSU Kabupaten Tasikmalaya, Popularitas Tinggi Jadi AlasannyaKetum Partai Golkar Bahlil Lahadalia Bicara Soal PSU Kabupaten Tasikmalaya: Siap Totalitas Menangkan Iwan-Dede
“Kasus bunuh diri ini seharusnya tidak dibiarkan begitu saja, dan peran lingkungan sekitar sangat penting dalam mencegah kejadian serupa,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tidak hanya pemerintah pusat dan daerah yang harus berperan aktif, tetapi juga pemerintah desa untuk memberikan solusi yang dapat mengurangi, bahkan menghilangkan, kejadian bunuh diri di Ciamis.
Abid Buldani telah mengamati bahwa sejak 2021, kasus bunuh diri di Ciamis cenderung semakin sering terjadi. Ia mencontohkan kejadian di Banjarsari yang terjadi tiga kali dalam waktu dekat.
“Pencegahan harus dimulai sekarang agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang,” ungkapnya.
Salah satu penyebab utama yang diperkirakan oleh Abid adalah dampak ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya riset lebih lanjut mengenai kondisi masyarakat Ciamis, untuk memahami bagaimana situasi pasca-Covid memengaruhi kondisi mental masyarakat.
“Saya berpendapat bahwa dalam banyak kasus, bukan hanya faktor keimanan yang dapat menyebabkan seseorang memilih bunuh diri, tetapi kondisi sosial dan ekonomi yang memburuk juga berkontribusi terhadap meningkatnya angka kejadian bunuh diri,” ungkapnya.
Baca Juga:Ketum Golkar Bahlil Lahadalia Safari Ramadan di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, Bantu Pembangunan Asrama PutriPrediksi AC Milan vs Como di Liga Italia: Menanti Kembali Magis Christian Pulisic
Pemerintah, menurutnya, perlu memprioritaskan pemulihan mental masyarakat sebagai bagian dari upaya preventif agar tindakan bunuh diri tidak menular.
Selain itu, kesadaran dan kepedulian masyarakat perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Abid mengungkapkan bahwa banyak korban bunuh diri mungkin merasa kesepian atau tidak memiliki seseorang yang mendengarkan keluh kesah mereka.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan sosial yang peduli dan siap menjadi pendengar bagi mereka yang sedang kesulitan.